Reaksi berbagai negara tentang kehadiran Iran pada konferensi Jenewa II
(VOVworld) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, pada Senin (20 Januari) menyatakan bahwa sikap yang kurang beriktikat baik dari faksi oposisi Suriah terhadap kehadiran Iran pada konferensi perdamaian Jenewa II yang direncanakan berlangsung di Swiss pada 22 Januari ini adalah
“tidak cocok”.
Menlu Sergei Lavrov menunjukkan bahwa kira-kira 40 negara telah diundang hadir di konferensi perdamaian di Jenewa guna membahas langkah-langkah untuk menghentikan perang saudara di Suriah dan kalau Iran tidak menghadiri konferensi ini, sidang pleno akan menjadi
“satu senda-gurau”. Menurut dia, Pemerintah Suriah telah menyetujui duduk di meja perundingan tanpa prasyarat manapun, oleh karena itu negara-negara yang langsung memberikan bantuan keuangan dan memasok senjata kepada faksi oposisi di Suriah juga harus menjalankan tindakan serupa. Arti semua perundingan ini ialah membawa semua fihak bersama-sama duduk untuk mengusahakan solusi atas bentrokan di Suriah.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov
(Foto: baomoi.com)
Pada hari yang sama, Tiongkok sekali lagi mengimbau kepada semua fihak yang bersangkutan dengan bentrokan di Suriah supaya
“aktif” berpartisipasi dalam konferensi ini dan berkomitmen melaksanakan Pernyataan Jenewa secara menyeluruh, adil dan berhasil-guna.
Sementara itu, seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS memberitahukan bahwa Washington sedang berbahas dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang
“undangan tiba-tiba” dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon terhadap Iran dan berharap supaya PBB akan menarik kembali undangan ini. Pejabat ini juga menunjukkan bahwa Iran belum pernah mendukung permufakatan yang dicapai di konferensi Jenewa I pada awal Juni 2012, menurut itu mengimbau pembentukan satu pemerintah sementara transisi di Suriah untuk membawa negara Timur Tengah ini lepas dari bentrokan yang sudah berlangsung selama 3 tahun ini./.