Republik Afrika Tengah mempunyai Presiden baru

(VOVworld) - Gubernur Bangui, Ibu Catherine Samba Panza, pada Senin (20 Januari), dipilih menjadi Presiden sementara Republik Afrika Tengah, memikul tugas  yang sulit yalah memulihkan perdamaian di negara yang sedang tenggelam dalam gelombang kekerasan faksi yang berlumuran darah ini.

Republik Afrika Tengah mempunyai Presiden baru - ảnh 1
Gubernur Bangui, Ibu Catherine Samba Panza pada Senin (20 Januari)
 dipilih menjadi Presiden sementara Republik Afrika Tengah.
(Foto: www.xaluan.com)


Ibu Catherine Samba Panza akan mengganti Michel Djotodia, orang yang harus mengundur diri pada 10 Januari ini, dibawah tekanan keras internasional, setelah tidak berhasil mencegah bentrokan-bentropkan faksi. Ketika berbicara kepada para legislator, Presiden  sementara Samba Panza telah mendesak para penembak Islam dan Kristen meletakkan senjata untuk menghentikan bentrokan berlumuran darah selama berbulan-bulan di negara ini. Sementara itu, Uni Eropa telah sepakat mengirim serdadunya ke Republik Afrika Tengah untuk melaksanakan satu tugas militer bersama yang jarang ada untuk turut menstabilkan negara ini setelah bentrokan-bentrokan berlumuran darah.

Pernyataan Uni Eropa memberitahukan bahwa para Menteri Luar Negeri Uni Eropa yang melakukan pertemuan pada  Senin (20 Januari) di Brussels (Belgia) telah sepakat mengirim pasukan yang terdiri dari 400-1000 serdadu, bahu membahu dengan 1.600 serdadu Peranis dan kira-kira 4.000 serdadu Afrika yang sedang berkedudukan di Afrika Tengah dalam satu misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini akan menjadi satu operasi militer besar pertama Uni Eropa selama 6 tahun ini. Pada pertemuan ini, para donor internasional juga berkomitmen pada tahun ini akan menguurkan bantuan senilai USD 500 juta kepada negara ini./.

Komentar

Yang lain