Republik Afrika Tengah menghadapi musibah kamanusiaan

(VOVworld) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahaya terjadinya musibah kemanusiaan di Republik Afrika Tengah hanya beberapa hari setelah pasukan pembangkang merebut kekuasaan. Rumah-rumah sakit negara ini telah mengalami kelebihan pasien yang mendapat cedera dan puluhan ribu orang lain menderita kelaparan. Badan Kerjasama urusan masalah-masalah kemanusiaan (OCHA) di PBB memberitahukan bahwa kira-kira 80.000 orang Republik Afrika  Tengah sedang harus menghadapi bahaya yang tidak ada bahan pangan setelah huru-hura.

Republik Afrika Tengah menghadapi musibah kamanusiaan - ảnh 1
Pasukan pembangkang Seleka
(Foto: vietnamplus.vn)

Aliran listrik dan air minum masih terputus di banyak daerah di negara ini. Keadaan iyang tidak stabil sekaligus menghalangi upaya-upaya pemberi bantuan kemanusiaan dan kesehatan. Komite Lembaga Palang Merah Internasional memperingatkan “keadaan musibah” di rumah-rumah sakit dimana orang luka yang berbaring di sepanjang koridor dan para personel kesehatan tidak bisa terus menangani para pasien yang perlu pertolongan darurat. Banyak rumah sakit di daerah-daerah yang tersisa sedang mengalami kekurangan air, listrik dan bahan bakar.

Sebelumnya, pada 24 Maret, pasukan pembangkang Seleka telah menduduki Ibukota Banghi, membunuhi sedikit-dikitnya 13 serdadu Afrika Selatan dan memaksa Presiden Francois Bozize harus migran ke Kamerun dan minta mengungsi di Benin. Juga menurut OCHA, kira-kira 5.000 warga Afrika Tengah telah harus mengungsi ke Republik Demokrasi Kongo di sebelah Utara sejak akhir pekan lalu./.

Komentar

Yang lain