Republik Czech dan Polandia berseru kepada Uni Eropa supaya secara sementara menunda Permufakatan Hijau

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Republik Czech, Andrej Babis dan Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia, Janusz Kowalski, pada Rabu (18 Maret), berseru kepada Uni Eropa supaya untuk sementara menunda Permufakatan Hijau guna menggunakan semua sumber daya menghadapi penularan wabah Covid-19.

Ketika berbicara di depan kalangan pers, PM Andrej Babis mengungkapkan renana Uni Eropa sebesar 1.000 miliar Euro  untuk mengembangkan perekonomian dengan jumlah emisi gas rumah kaca  ke taraf  0 pada tahun 2050. Dia menyatakan bahwa pada saat ini, Uni Eropa perlu mengesampingkan  Permufakatan Hijau dan memusatkan perang menanggulangi  wabah Covid-19 pada latar belakang Eropa sedang merupakan pusat-nya wabah yang paling besar di dunia.

Pada pihaknya,  Deputi Menlu Polandia,  Janusz Kowalski meminta supaya menghapuskan sistim Perdagangan Emisi Eropa (ETS) pada tahun depan, kalau tidak,  Polandia akan menarik diri dari mekanisme ini untuk mengurangi tekanan bagi perekonomian-perekonomian yang dipengaruhi oleh wabah  Covid-19. Menurut dia, biaya untuk emisi gas CO2 yang membuat harga  listrik di Polandia juga naik.

Komentar

Yang lain