Pada konferensi ini, dua fihak berbahas tentang opsi mengatur mesin aparat komando gabungan tentara dengan Republik Korea memegang peranan dominan, setelah Washington menyerahkan hak tempur masa perang kepada Seoul. Opsi yang sedang diajukan ialah dua fihak membentuk Markas Komando Tentara Gabungan serupa dengan Markas Komando Tentara Gabungan Republik Korea – AS sekarang, mengangkat seorang Jenderal 4 Bintang dari tentara Republik Korea menjadi Panglima, sedangkan Wakil Panglima ialah seorang Jenderal dari Tentara AS.

Pada konferensi kali ini, satu masalah lain yang diperhatikan ialah apakah dua fihak menuju ke keputusan tentang saat serah-terima hak tempur masa perang atau tidak. Selain itu, kalangan otoritas pertahanan dua negara akan mengeluarkan keputusan terakhir tentang penundaan latihan perang angkatan gabungan udara bersama Vigilant ACE yang direncanakan akan berlangsung pada bulan December tahun ini. Selanjutnya, Menteri Pertahanan dua negara juga berbahas tentang opsi melaksanakan secara berhasil-guna “Naskah kesepakatan melaksanakan Pernyataan Panmunjom di bidang militer”.