(VOVWORLD) - Pada tanggal 13 Desember, Menteri Keuangan Republik Korea Hong Nam-ki mengatakan bahwa negaranya telah memulai proses bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Menteri Hong Nam-ki (ke-2 dari kiri) memimpin satu konferensi di Seoul, 25 Mei 2021 (Foto: Yonhap / VNA) |
Menteri Hong Nam-ki menekankan bahwa pemerintah Republik Korea berusaha bergabung dengan CPTPP untuk memperluas perdagangan dan investasi dan meningkatkan posisi negara sebagai pemain utama dalam perdagangan global. Pertimbangan aktif Republik Korea untuk bergabung dengan CPTPP merupakan bagian dari upayanya untuk memperluas perjanjian perdagangan bebas (FTA) di kawasan Asia-Pasifik.
Ditandatangani di Chili pada Maret 2018, CPTPP saat ini terdiri dari 11 anggota, yang meliputi Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam, yang menyumbang 13% dari GDP global. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 30 Desember 2018 setelah diratifikasi oleh Australia, Kanada, Jepang, Meksiko, Selandia Baru dan Singapura, dan mulai berlaku di Vietnam sejak Januari 2019. September lalu, Tiongkok mendaftarkan diri untuk bergabung dengan CPTPP. Sebelumnya, pada Februari 2021, Inggris juga mengajukan diri untuk bergabung dengan CPTPP.