Republik Korea mencari cara mempersempit kesenjangan antara AS dan RDRK

(VOVWORLD) - Kalangan otoritas Republik Korea, Jumat (18 Mei) memberitahukan bahwa Presiden negara ini, Moon Jae-in akan berupaya menjadi mediator bagi satu permufakatan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) sehubungan dengan pertemuan antara dia dengan Presdien AS, Donald Trump yang akan datang. 

Direnanakan, Presiden Republik Korea, Moon Jae-in akan menemui Presiden AS, Donald Trump pada tanggal 22 Mei di Washington, tiga pekan sebelum Donald Trump melakukan pertemuan yang pertama dengan pemimpin RDRK, Kim Jong-un di Singapura. Wakil Direktur Kantor Keamanan Nasional dari Istana Presiden Republik Korea, Nam Gwan-pyo memberitahukan bahwa Seoul mengharapkan agar pertemuan tingkat tinggi Republik Korea-AS yang akan datang akan memainkan peranan sebagai jembatan penghubung antara Washington dan Pyong Yang, membantu pertemuan tingkat tinggi AS-RDRK berlangsung sukses.

Pada hari yang sama, Kementerian Reunifikasi Republik Korea memberitahukan bahwa RDRK belum menyetujui daftar wartawan yang dipilih oleh Pemerintah Republik Korea untuk  menghadiri peristiwa menghapuskan basis uji coba nuklir Punggye-ri pada pekan mendatang. Sebelumnya, pada 12 Mei, Kementerian Luar Negeri RDRK memberitahukan menggelarkan penutupan basis uji coba nuklir Punggye-ri dan  mengadakan acara menandai peristiwa ini dari 23-25 Mei. Pyong Yang mengundang 8 wartawan Republik Korea untuk menghadiri peristiwa ini, selain itu juga mengundang kalangan media Tiongikok, Rusia, AS dan Inggris untuk menghadiri peristiwa ini.

Komentar

Yang lain