(VOVworld) – Ribuan umat Muslim yang mendukung Presiden tergulingkan, Mohamed Morsi pada Jumat (25 Oktober) telah melakukan demonstrasi di banyak daerah di Mesir. Dengan nama “Hari Jumat dari Suez sampai Jerussalam”, demonstrasi pada hari Jumat ini merupakan aktivitas pertama yang mengawali kampanye demonstrasi baru yang dicanangkan Persekutuan Nasional Pendukung Legalitas (NASL) – kekuatan yang dipimpin Organisasi Ikhwanul Muslimin (MB) dan menghimpun 34 Partai Politik serta gerakan pendukung Presiden Mohamed Morsi.
Kampanye ini direncanakan akan berlangsung sampai 4 November mendatang – saat diadakannya pengadilan terhadap Morsi dan beberapa pemimpin MB. Menurut para analis, semua gerak-gerik tersebut menimbulkan bahaya terjadinya bentrokan-bentrokan kekerasan yang berlumuran darah pada latar belakang krisis politik yang serius di negara Afrika Utara ini tetap belum ada tanda-tanda mereda.
Mobil berlapis baja digelarkan untuk menghadapi demonstran
(Foto: vov.vn) Koran Mesir “Al Ahram” memberitakan bahwa kira-kira 4.000 umat Muslim telah melakukan demonstrasi, melemparkan batu dan melakukan bentrokan dengan polisi di kota terusan Suez sebelum dibubarkan oleh peluru gas air mata. Di ibukota Kairo, para pendukung Mohamed Morsi telah melakukan pawai ke Istana Presiden Al-Qobba di kabupaten Heliopolis. Di kabupaten Maadi di Kairo Selatan, ratusan demonstran Muslim telah berkumpul di satu jalan yang terletak di sepanjang sungai Nile, mengangkat tinggi banyak pano dan menguar-uarkan slogan anti tentara.
Sama seperti hari-hari Jumat sebelumnya, polisi telah berkoordinasi dengan tentara menggunakan kawat berduri dan mobil berlapis baja untuk memblokir jalan masuk ke lapangan-lapangan besar seperti Tahrir, Mostafa Mahmoud, Al-Nahda dan Rabaa Al-Adawiya di ibukota Kairo dan provinsi Giza karena merasa cemas para pendukung Mohamed Morsi akan menduduki tempat-tempat ini untuk melakukan demonstrasi duduk./.