Rusia akan menggunakan langkah-langkah yang perlu dalam kerangka hukum internasional

(VOVworld) - Kantor pemberitaan Istana Kremlyn, pada Minggu (2 Maret), memberitahukan: Dalam pembicaraan per telepon dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Ban Ki-moon, Presiden Rusia, Vladimir Putin memberitahukan: Dalam hal jumlah penduduk yang berbahasa Rusia di beberapa provinsi di Ukraina dan Crimea harus menderita kekerasan, Rusia akan tidak bisa  berdiri di luar dan akan menggunakan langkah-langkah yang perlu dalam kerangka hukum internasional. Selain itu, dua pihak  juga menekankan arti pentingnya dalam mencegah eskalasi kekerasan di Ukraina. Sebelumnya, Sekjen Ban Ki-moon  juga berseru kepada semua pihak yang bersangkutan supaya dengan segera mengekang diri dan melakukan dialog  untuk menangani  krisis di Ukraina.

Rusia akan menggunakan langkah-langkah yang perlu dalam kerangka hukum internasional - ảnh 1
Pasukan bela diri Crimea akrab  rakyat di sini
(Foto: baomoi.com)

Dalam pembicaraan per telepon dengan Presiden Perancis, Francois Hollande, Presiden Rusia, Vladimir Putin berbagi penilaian-penilaian-nya tentang situasi Ukraina. Pemimpin Rusia menekankan sedang ada ancaman yang benar-benar terhadap kehidupan warga negara Rusia  di Ukraina. Dua Presiden Rusia dan Perancis  juga bertukar pandangan tentang cara menangani situasi dan sepakat mempertahankan hubungan.

Dalam pembicaraan per telepon antara Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah membahas secara terinci situasi rumit sekarang di Ukraina. Presiden Vladimir Putin  menekankan: Jika kekerasan terus meningkat, Rusia berhak membela kepentingan-nya di semua provinsi di Ukraina Timur dan Republik Otonomi Crimea serta membela komunitas orang yang  berbahasa Rusia di sini.

Dalam satu perkembangan yang paling diperhatikan sekarang di Ukraina tentang  keinginan Republik Otonomi Crimea dalam meninjau lagi status-nya, Ketua Dewan Menteri Republik Otonomi Crimea, Sergey Aksenov menyatakan akan mendorong cepat  hari menyelenggarakan  referendum  tentang status Crimea  pada 15 Mei  menjadi tanggal 30 Maret ini. /.

Komentar

Yang lain