Rusia bersedia menjadi perantara dari kerujukan bagi ketegangan diplomatik di kawasan Teluk
(VOVWORLD) - Ketika menjawab interviu kanal televisi “Rudaw” dari orang Kurdi di Irak, Senin (24/7), Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov menyatakan bahwa Moskow bersedia berupaya untuk menjadi perantara dari kerujukan bagi krisis Qatar kalau menerima permintaan.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov (Foto: AFP / Vietnamplus) |
Menurut Menlu Sergei Lavrov, sekarang ini Moskow sedang melakukan kontak dengan semua peserta bentrokan ini dan ingin menangani-nya di atas dasar memperhitungkan kecemasan-kecemasan satu sama lain dan mencapai solusi-solusi yang disetujui oleh semua fihak. Moskow menyambut baik upaya keras dari semua fihak di dunia, termasuk Amerika Serikat, Perancis dan Inggris guna menormalisasikan hubungan di Teluk Persia, mencegah bahaya krisis terjadi secara terus-menerus di kawasan ini.
Dalam satu perkembangan terkini, pada Selasa (25/7), Arab Saudi dan negara-negara sekutunya mengumumkan “daftar hitam” yang meliputi kelompok-kelompok aktivis kemanusiaan dan perseorangan yang berhubungan dengan Yaman, Qatar dan Libia, memasukkan obyek-obyek ini ke dalam daftar “anasir teror” karena punya hubungan gelap dengan Islam ekstrimis.