Rusia dan Turki menyepakati koordinasi operasi-operasi di Suriah
(VOVWORLD) - Rusia dan Turki, pada Sabtu (29/12), telah menyepakati koordinasi operasi-operasi di Suriah setelah Amerika Serikat (AS) menyatakan menarik tentara dari negara Timur Tengah ini.
Serdadu Tentara Suriah di Kotamadya Nassib, Provinsi Daraa (Foto: AFP/ VNA) |
Pengumuman tersebut dikeluarkan setelah persidangan antara para menteri luar negeri (menlu) – menteri pertahanan Rusia dan Turki di Moskow untuk berbahas tentang situasi di Suriah Utara pada latar pasukan AS mempersiapkan penarikan dari Suriah serta Turki memperingatkan akan melakukan satu operasi militer untuk memburu kekuatan orang Kurdi yang mendapat dukungan dari AS.
Ketika berbicara setelah pertemuan ini, Menlu Rusia, Sergei Lavrov menegaskan bawha dua pihak telah khusus memperhatikan situasi baru yang bersangkutan dengan penarikan serdadu AS dari Suriah. Rusia dan Turki juga menyepakati cara kerjasama antara pasukan militer dua pihak dalam operasi-operasi di darat menurut syarat-syarat baru dengan target ialah membasmi sampai akarnya ancaman-ancaman teroris di Suriah.
Pada pihaknya, Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu membenarkan bahwa Ankara dan Moskow telah menyepakati target menyapu bersih organisasi-organisasi teroris serta akan mengkoordinasikan operasi-operasi di Suriah. Di samping itu, dua pihak telah membahas rencana-rencana membantu repatiasi para pengungsi.
Pada awal bulan Desember tahun 2018, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan bawha negara ini bersedia membuka satu operasi militer untuk melawan kelompok-kelompok geliryawan orang Kurdi di kawasan Manbij di Suriah Utara kalau AS tidak meminta kepada unit-unit pembelaan rakyat orang Kurd (YPG) supaya meninggalkan kawasan ini.