RUU mengenai Keyakinan dan Agama: menjamin kebebasan berkeyakinan, sesuai dengan kecenderungan integrasi

(VOVworld) – Ketika memberikan sumbangan pendapat terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai Keyakinan dan Agama dalam perbahasan pada persidangan ke-2 Majelis Nasional (MN) Vietnam angkatan ke-14, Senin sore (24/10), banyak anggota MN menilai bahwa RUU tersebut terdapat beberapa ketentuan baru dan longgar seperti kebebasan berkeyakinan terhadap orang yang ditahan sementara, disekap sementara, dipenjara dan sedang menunggu pelaksanaan hukuman yang mendapat jaminan Negara.

RUU mengenai Keyakinan dan Agama: menjamin kebebasan berkeyakinan, sesuai dengan kecenderungan integrasi - ảnh 1
Persidang ke-2 MN angkatan ke-14 memasuki pekan kerja kedua
(Foto: vnpexpress.net)


Thich Thanh Quyet, anggota MN dari provinsi Quang Ninh berpendapat: “Penyusunan dan Pemberlakuan UU sangat perlu, turut menginstitusikan ketentuan-ketentuan dari Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 2013, turut menjamin hak kebebasan berkeyakinan untuk semua orang, khususnya orang-orang yang punya kepercayaan pada agama dan keyakinan. Banyak ketentuan tentang mekanisme minta – beri sebelumnya telah diganti dengan mendaftarkan atau memberitahukan. UU juga telah menghormati sifat hukum dalam aktivitas-aktivitas keagamaan populer, khususnya pengakuan terhadap organisasi-organisasi keagamaan juga telah lebih mudah, lebih kondusif dan lebih longgar”.

Untuk pertama kalinya hak kebebasan berkeyakinan untuk orang asing yang tinggal secara legal di Vietnam ditentukan secara lebih lengkap dalam RUU ketika sudah menyediakan satu bab dengan 7 pasal yang menentukan aktivitas keagamaan yang mengandung faktor orang asing serta merancang satu pasal tentang hak berkeyakinan  dan agama untuk orang asing dalam Bab Hak Berkeyakinan dan Agama. Menurut rencana, RUU mengenai Keyakinan dan Agama akan diesahkan oleh MN Vietnam pada persidangan kali ini. 

Komentar

Yang lain