Sekjen To Lam: “Membalas Budi kepada Orang yang Berjasa Merupakan Moralitas Bangsa”
(VOVWORLD) - Sehubungan dengan HUT ke-78 Hari Prajurit Penyandang Disabilitas dan Martir (27 Juli 1947-27 Juli 2025), pada Rabu (23 Juli), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam menulis artikel dengan judul: “Minum air harus ingat pada sumbernya”, di antaranya menekankan bahwa membalas budi kepada orang yang berjasa tidak hanya merupakan tradisi saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab dan moralitas bangsa, direalisasikan dengan tindakan yang nyata.
Sekjen To Lam berbicara di depan upacara peringatan HUT ke-78 Hari Prajurit Penyandang Disabilitas dan Martir di Provinsi Bac Ninh, tgl 15 Juli. Foto: VOV |
Dalam artikelnya, Sekjen To Lam menegaskan, tradisi “minum air harus ingat pada sumbernya” merupakan tali suci yang menghubungkan generasi-generasi, menjadi sumber kekuatan semangat agar supaya bangsa dapat mengatasi semua kesulitan, membangun tanah air yang kian kaya, kuat, beradab. Dia menekankan bahwa tidak ada Vietnam yang inovatif, berkembang, berintegrasi secara intensif dan ekstensif seperti dewasa ini jika tidak ada pengorbanan dari generasi-generasi prajurit revolusioner, tentara, pemuda sukarela, buruh garis depan, para ibu dan ayah yang siap menyemangati anak cucunya berperang.
Sekjen To Lam memberikan bingkisan kepada para prajurit penyandang disabilitas. Foto: VOV |
Untuk membalas budi kepada jasa generasi-generasi pendahulu, Sekjen To Lam menunjukkan perlunya memperluas kebijakan prioritas terhadap orang yang berjasa, memusatkan sumber daya untuk memperbaiki kehidupan materiil dan spirituil dari orang yang berjasa. Di samping itu, daerah-daerah juga meningkatkan program membalas budi seperti membangun dan memperbaiki rumah kasih sayang, memberikan bantuan kesehatan, rehabilitasi, pendidikan vokasi dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan bagi anak-anak orang yang berjasa. Sekjen To Lam juga meminta supaya menerapkan teknologi digital dalam membangun basis data orang yang berjasa, menghubungkan sistem pengelolaan, membantu pencarian tulang belulang martir; bersamaan itu menerapkan kemajuan sains teknologi dalam mencari, mengumpulkan tulang belulang martir, mengidentifikasi martir yang masih kurang informasi.