Pemimpin Dana "Jalan Damai" dan IADL memimpin seminar (Foto: VNA)

Seminar ini dihadiri oleh para sarjana yang melakukan penelitian politik, pakar hukum, pengacara tentang hukum laut dari Rusia, Amerika Serikat, Filippina, Jepang, Pakistan, Vietnam.

Pada 2 sesi, seminar ini telah mendengarkan 11 laporan ilmu pengetahuan tentang topik-topik seperti: Perkembangan terkini sekitar konflik wilayah di Laut Timur, sejarah konflik di Laut Timur, tantangan-tantangan dan bahaya, menggeneralisasikan secara menyeluruh dan jelas panorama sengketa dalam sejarah dan pada sekarang ini di Laut Timur serta pandangan utama dari negara-negara yang bersangkutan. Para pelapor menyepakati bahwa tindakan militerisasi tidak hanya mempengaruhi perdamaian dan keamanan di kawasan saja, melainkan juga mempengaruhi kebebasan maritim dan penerbangan internasional serta lingkungan ekologi laut. Mereka juga menunjukkan bahwa kebijakan diplomatik dari beberapa negara tidak hanya tidak membantu mengurangi ketegangan saja, melainkan juga bisa menimbulkan peningkatan ketegangan dan bisa membuat usaha mencari solusi damai di Laut Timur menjadi lebih sulit.

Ketika menyimpulkan seminar ini, Presiden IADL, Jeanne Ellen Mirer menegaskan bahwa selama bertahun-tahun ini, asosiasi ini telah menyerukan supaya memecahkan secara damai sengketa-sengketa di Laut Timur di atas dasar hukum internasional dan akan terus memantau situasi untuk berangsur-angsur menstabilkan perdamaian dan keamanan di kawasan. Dia menyerukan para peserta seminar ini  supaya melaporkan hasil seminar ini ke pemerintah untuk mempelajari, menerapkan secara sesuai dengan situasi negaranya. IADL juga akan memuat seluruh hasil seminar ini di website dan majalahnya untuk menyebarluaskan lebih lanjut lagi isi-isi dan seruan dari seminar ini.