(VOVworld) – Pada Selasa (27 Oktober), Ketua Komisi Militer Senat Amerika Serikat (AS), John McCain menyambut keputusan pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama yang mengirim kapal destroyer “USS Lassen” yang diperlengkapi dengan rudal kendali memasuki wilayah 12 mil laut di sekitar pulau-pulau buatan yang dibangun secara tidak sah oleh Tiongkok di kepulauan Truong Sa (Spratlys) wilayah Vietnam, bersamaan itu menyatakan bahwa gerak gerik ini sebenarnya harus digelarkan sudah sejak lama.
AS mengirim kapal destroyer “USS Lassen” ke wilayah kepulauan Truong Sa
(Foto ilustrasi : baomoi.com)
Sementara itu, Senator Randy Forbes dari Komisi Militer Parlemen AS menyatakan bahwa tindakan ini adalah perlu karena instabilitas di kawasan ini. Dia menekankan bahwa menurut hukum internasional, jelaslah bahwa Tiongkok tidak ada pernyataan manapun yang sah terhadap kedaulatan di wilayah laut tersebut dan sekarang adalah waktu bagi pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama untuk menegaskan kembali komitmen jangka panjang AS terhadap kebebasan maritim dan menjamin perdamaian, kestabilan di kawasan Asia-Pasifik. Sebelumnya, pada hari yang sama, di acara interpelasi di depan Komisi Militer Senat AS, Menteri Pertahanan Aston Carter meminta supaya mengadakan lagi aktivitas di kawasan 12 mil laut di sekitar pulau-pulau tersebut.
Yang bersangkutan dengan pengiriman kapal destroyer USS Lassen memasuki Laut Timur, Presiden Filipina, Benigno Aquino pada Selasa (27 Oktober) menyatakan bahwa ini adalah pekerjaan penting untuk mempertahankan keseimbangan kekuasaan di kawasan Asia-Pasifik. Australia juga menyambut gerak gerik angkatan laut AS tersebut. Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne menunjukkan bahwa semua negara mempunyai hak kebebasan maritim dan penerbangan, diantaranya ada wilayah Laut Timur, menurut hukum internasional.
Pada hari yang sama, Kepala Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menyatakan bahwa AS dan Jepang telah berbahas tentang informasi masuknya kapal destroyer USS Lassen ke Laut Timur. Menurut dia, semua proyek pembangunan yang tidak sah oleh Tiongkok di kepulauan Truong Sa (Spratlys) wilayah Vietnam dan tindakan secara sefihak yang menimbulkan ketegangan dan mengubah status kuo di Laut Timur merupakan kecemasan bersama dari komunitas internasional.