Sidang tingkat Ketua Komisi gabungan mengenai demilitasi garis demarkasi dan penancapan tonggak perbatasan darat Vietnam-Kamboja

(VOVworld) – Sidang dua Ketua Komisi gabungan mengenai demilitasi garis demarkasi dan penancapan tonggak perbatasan Vietnam-Kamboja berlangsung dari 18-20/10 ini di kota Ho Chi Minh. Delegasi dikepalai Le Hoai Trung, Deputi Menteri Luar Negeri (Deputi Menlu), Ketua Komisi Perbatasan Nasional dan delegasi Kamboja dikepalai Va Kim Hong, Menteri senior urusan pekerjaan perbatasan. Di atas dasar mencengkam berbagai Traktat dan Perjanjian yang sudah ditandatangani serta haluan dari pemimpin senior dua negara, dua fihak telah berbahas secara intensif dan ekstensif langkah-langkah untuk menangani masalah-masalah yang masih ada guna cepat menyelesaikan pekerjaan demilitasi garis demarkasi dan penancapan tonggak perbatasan darat antara dua negara. Dua fihak menegaskan kembali pelaksanaan Traktat penentuan perbatasan tahun 1985 dan Traktat tambahan tahun 2005, sampai sekarang dua fihak telah menyelesaikan 83% volume pekerjaan demilitasi garis demarkasi dan penancapan tonggak di seluruh garis perbatasan dan menyatakan tekat akan cepat menyelesaikan pekerjaan ini.

Sidang tingkat Ketua Komisi gabungan mengenai demilitasi garis demarkasi dan penancapan tonggak perbatasan darat Vietnam-Kamboja - ảnh 1
Tonggak perbatasan Vietnam-Laos-Kamboja
(Foto: vov.vn)


Dua fihak sepakat mengadakan pertemuan antara Kelompok kerja istimewa Vietnam dan Kamboja pada awal November 2016 guna menetapkan posisi akurat di lapangan 4 tonggak perbatasan di pasangan provinsi Dak Lak-Mondulkiri dan Tay Ninh-Svay Rieng. Dua fihak sepakat bersama-sama mendorong pembangunan baru jembatan Dac Dang sebagai pengganti jembatan lama guna mendorong temu pergaulan, kerjasama pengembangan ekonomi antar-daerah yang bersangkutan antara dua fihak. Dua fihak juga berbahas tentang pekerjaan pengelolaan perbatasan dan menegaskan akan memperkuat lebih lanjut lagi pekerjaan koordinasi antara berbagai instansi dan daerah dua fihak, di atas dasar semua Perjanjian dan permufakatan yang sudah dicapai antara dua fihak guna mempertahankan hubungan persahabatan dan kerjasama yang saling menguntungkan antara rakyat di dua belah perbatasan. 

Komentar

Yang lain