Para Menteri Lingkungan Hidup asal Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Singapura dan Thailand telah ikut serta dalam konferensi ini untuk berbahas tentang upaya dan langkah kerjasama strategis guna menghadapi krisis asap dan debu sekarang ini yang berasal dari kebakaran-kebakaran hutan di Riau, Indonesia. Pada konferensi ini, para menteri menyetujui rekomendasi tentang menerapkan sistim pengawasan dengan peta digital mengenai tanah dan peta perbatasan atas daerah-daerah yang mudah mengalami kebakaran sehingga menimbulkan asap dan debu trans lintas batas. Juga pada konferensi ini, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Balthasar Kambuaya, anggota satu-satunya dalam ASEAN yang belum mengesahkan Perjanjian ASEAN tentang polusi asap dan debu lintas tahun 2002 memberitahukan bahwa negara ini akan mengesahkan perjanjian tersebut pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Le Luong Minh memuji  semangat bekerjasama dari Indonesia dan menyatakan bahwa dengan sukses ini, ASEAN akan berhasil mencapai permufakatan. Dia juga mengimbau supaya terus waspada akan kemungkinan terjadinya kembali asap dan debu serta meminta adanya langkah-langkah untuk memperbaiki sistim pengawasan, minta perhatian kepada negara-negara yang bersangkutan supaya bersedia melatih dan memberikan pendidikan teknik kepada yang bertanggung-jawab maupun badan-badan yang bersangkutan untuk mencegah situasi asap dan debu./.