Suriah akan membela diri untuk menentang agresor
(VOVworld) – Presiden Suriah, Bashar al-Assad, pada Kamis (29 Agustus), menyatakan bahwa negara ini akan membela diri untuk menentang semua serangan dari luar. Ketika berbicara di depan pertemuan dengan rombongan para pejabat dan anggota Parlemen Yaman yang sedang melakukan kunjungan di kota Damaskus, Presiden Bashar al-Assad mengatakan bahwa ancaman-ancaman melancarkan satu kampanye intervensi militer terhadap Suriah akan hanya meningkatkan pendirian yang konsisten dan independen dari negara Timur Tengah ini.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Suriah, Fahd Jasem al-Freij menuduh kaum “teroris” telah sengaja menggunakan senjata kimia, membunuh wanita dan anak-anak yang tak berdosa guna menarik dukungan dari negara-negara Barat, menipu opini umum dan membela kejahatan-kejahatan mereka. Pemerintah Suriah telah memberikan jaminan kepada Iran, Rusia dan Tiongkok bahwa mereka tidak menggunakan senjata kimia untuk menentang kaum pembangkang.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad (kiri)
pada pertemuan dengan rombongan Yaman di Ibukota Damaskus
(Foto: baomoi.com)
Pada hari yang sama, negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang meliputi Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Rusia, Perancis dan Inggris telah mengadakan sidang menurut usulan Rusia guna membahas ketegangan di Suriah pada latar belakang AS dan negara-negara sekutunya sedang mempertimbangkan satu intervensi militer terhadap negara Timur Tengah ini.
Pada latar belakang ketegangan sedang bereskalasi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki Moon juga memutuskan memperpendek kunjungan di Eropa dan pulang kembali di Markas besar di kota New York, AS untuk siap menerima laporan sementara tentang investigasi mengenai tuduhan-tuduhan penggunaan senjata kimia di Suriah. Sementara itu, AS terus mengirim satu kapal penjelajah yang dilengkapi rudal kendali ke kawasan Laut Tengah di dekat Suriah.
Pada hari yang sama, 140 anggota Parlemen AS telah menandatangani pada satu surat untuk mengimbau kepad Presiden AS, Barack Obama supaya melaksanakan tanggung jawabnya secara penuh seperti yang telah ditetapkan-nya dalam Undang-Undang Dasar AS, menurut itu, harus membahas dan menunggu kesepakatan dari Kongres sebelum mengajukan keputusan melakukan serangan terhadap Suriah./.