Suriah menganggap keberadaan tentara Turki dan AS sebagai tindakan agresi
(VOVWORLD) - Dalam putaran ke-8 perundingan tentang Suriah yang diadakan di Astana, Ibukota Kazakhstan, Kepala Perunding Pemerintah Suriah, Bashar al-Jaafari menegaskan: Pemerintah negara ini menganggap keberadaan tentara Turki dan Amerika Serikat (AS) di wilayah Suriah sebagai satu tindakan agresi.
![Suriah menganggap keberadaan tentara Turki dan AS sebagai tindakan agresi - ảnh 1](https://photo-cms-vovworld.zadn.vn/w730/uploaded/vovworld/huokbun/2017_12_25/v3_ldgy.jpeg)
Serdadu-serdadu AS di provinsi Idlib. (Foto: Reuters)
|
Pemerintah Suriah menuntut kepada pasukan-pasukan bersenjata asing segera menarik diri dari negara ini tanpa syarat.
Ketika berbicara di depan jumpa pers, Bashar al-Jaafari memberitahukan: putaran ke-8 perundingan tentang Suriah di Astana telah memecahkan permufakatan tentang kawasan pengurangan eskalasi, khususnya di provinsi Idlib. Dia menegaskan: Soal Pemerintah AS dengan gigih mempertahankan pasukan-pasukan di wilayah Suriah tanpa ada kesepakatan Pemerinta Suriah adalah satu tindakan agresi terhadap kedaulatan Suriah. Pejabat ini juga menyataka: Pengenaan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Suria yang dijalankan oleh AS dan Uni Eropa adalah ilegal karena hal itu bukan dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.