Suriah mengutuk penyabotan terhadap situs peninggalan sejarah kuno di kota Palmyra sebagai “kejahatan perang”

(VOVworld) – Menteri Kebudayaan Suriah, Muhammad Ahmad, Minggu (22/1), mengutuk kelompok pembangkang yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) yang menggunakan bahan ledak untuk merusak banyak situs peninggalan sejarah kuno di kota Palmyra, bagian Timur negara ini sebagai “kejahatan perang”. Menurut dia, reaksi yang lambat akan mengancam kota Palmyra dan akan merupakan satu penolakan tanggung jawab terhadap perlindungan dan penjagaan pusaka dunia.

Suriah mengutuk penyabotan terhadap situs peninggalan sejarah kuno di kota Palmyra sebagai “kejahatan perang” - ảnh 1
Benteng kuno Palmyra dihancurkan oleh IS
(Foto: Mirror / Vietnam+)


Sebelumnya, pada Jumat (20/1), IS telah menyabot keseluruhan segi utama dari Gedung Teater Romawi kuno yang dibangun pada abad ke-2 dan proyek bangunan arsitektur Tetrapylon yang berbentuk kubus terkenal di kota kuno Palmyra. IS mengontrol kota kuno Palmyra setelah untuk kedua kalinya  merebut kembali kota ini pada 12/2016 dari tangan pasukan-pasukan Pemerintah Suriah. 

Komentar

Yang lain