Suriah: Pihak oposisi mengeluarkan ultimatum kepada Presiden Bashar al Assad.

(VOVworld) – Pada Rabu 30 Mei, pihak oposisi di Suriah mengeluarkan ultimatum yang menuntut Presiden Bashar al Assad supaya dalam waktu 48 jam harus mematuhi rencana perdamaian 6 butir yang diajukan oleh Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Liga Arab Kofi Annan untuk menghentikan krisis yang berkepanjangan 14 bulan di negara ini.


Suriah: Pihak oposisi mengeluarkan ultimatum kepada Presiden Bashar al Assad. - ảnh 1

Para korban pemusnahan massal di Houla sedang dimakam.
(Foto: dantri.com.vn)

Ultimatum tersebut diajukan beberapa hari setelah pemusnahan massal yang berlumuran darah di desa Houla, Suriah Tengah pada 25 Mei sehingga menewaskan lebih dari 100 orang, maupun penemuan tambahan 13 mayat di Assukar, Suriah Timur dua hari kemudian. Kelompok Utusan Khusus internasional yang dikepalai oleh Kofi Annan yang datang di Suriah selaku mediator telah mengusulkan kepada Damaskus supaya mengadakan “gerak-gerik kongkrit” untuk menghentikan kekerasan setelah pemusnahan massal tersebut. Ketika berbicara di depan kalangan pers pada Rabu 30 Mei, Wakil Kepala Kelompok ini Jean Marie Guehenno memperingatkan bahwa kekerasan dan penumpahan darah terus menerus akan menghancurkan rencana perdamaian dari Utusan Khusus Kofi Annan, sekaligus menyerukan kepada “Pemerintah pimpinan Assad supaya melakukan langkah-langkah untuk meyakinkan komunitas internasional dan lebih penting lagi yalah meyakinkan rakyat Suriah bahwa mereka bersedia untuk satu arah maju baru.” Menurut Guehenno, langkah-langkah maju kongkrit itu terdiri dari menghentikan kekerasan dan penangkapan, menciptakan syarat yang kondusif bagi aktivitas bantuan kemanusiaan./.

Komentar

Yang lain