Tiga pelaku serangan teor di Perancis telah diidentifikasi

(VOVworld) – Menurut pemberitahuan dari polisi Perancis, pada Sabtu (14 November), ada 3 kelompok bersenjata mengenakan rompi anti peluru yang secara serempak ikut melakukan serangan-serangan teror di ibukota Paris pada Jumat malam (13 November), sehingga menewaskan 129 orang dan melukai 350 orang yang lain. Penurut para jaksa Perancis, ada 7 terdakwa dari 3 kelompok ini telah dibasmi atau mati karena melakukan serangan bom bunuh diri. Pelaku serangan teror pertama yang berhasil diidentifikasi adalah seorang warga negara Perancis, 29 tahun yang bernama Omar Ismail Mostefai. Dia dianggap sebagai salah satu diantara para terdakwa yang menguarkan “Tuhan Allah yang agung” sebelum melepaskan tembakan untuk membunuh kira-kira 100 sandera di Teater Bataclan. Pelaku kedua yang berhasil diidentifikasikan adalah mantan migran asal Suriah di Yunani.Pelaku ketika yang sedang diselidiki juga diduga sebagai migran Suriah yang datang ke Yunani.


Tiga pelaku serangan teor di Perancis telah diidentifikasi - ảnh 1
Tempat kejadian serangan teror tetap diblokade
(Foto: vnexpress.net)


Pada Sabtu malam (14 November), organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengakui sebagai pelaku serangan teror yang mengerikan di ibukota Paris sehari sebelumnya. Sebelumnya, Presiden Perancis, Francois Hollande menuduh IS yang melakukan serangan-serangan teror di ibukota Paris sehingga menewaskan 129 orang dan melukai ratusan orang yang lain, diantaranya ada banyak orang yang masih dalam kondisi krisis.

Sementara itu, hampir semua negara Eropa memperkuat keamanan pada taraf yang tinggi, pada saat Pemerintah banyak negara mengadakan sidang darurat pada hari yang sama setelah terjadi serangan teror di Perancis. Inggeris, pada Sabtu (14 November) memperketat langkah-langkah keamanan di bandara, bersamaan itu memperingatkan bahwa penerbangan-penerbangan ke kota Paris mungkin akan diundur dengan alasan pemeriksaan keamanan. Spanyol mempertimbangkan meningkatkan taraf peringatan bahaya teror dari tingkat 4 menjadi tingkat 5, tingkat yang paling tinggi. Sementara itu, Komite Nasional urusan Anti Terorisme Rusia menyatakan bahwa keamanan negara ini sedang diletakkan dalam situasi peringatan tinggi. Belgia dan Polandia memperkuat kontrol keamanan di kawasan perbatasan dengan Perancis dan mengimbau kepada warga negaranya supaya meningkatkan kewaspadaan di peristiwa-peristiwa besar yang direncanakan akan diadakan pada akhir pekan ini. Sedangkan, polisi Swiss telah memperkuat keamanan di luar gedung-gedung diplomat Perancis dan perbatasan dengan Perancis.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain