Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Antara Vietnam dan Republik Ceko Ke Ketinggian Baru

(VOVWORLD) - Pada tanggal 9 Agustus sore, dari Hanoi, Perdana Menteri (PM) Pham Minh Chinh melakukan pembicaraan telepon dengan PM Ceko Andrej Babis untuk membahas hubungan bilateral, langkah-langkah kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19. 
PM Pham Minh Chinh berterima kasih kepada Pemerintah Ceko atas keputusannya untuk menghadiahkan 250.000 dosis vaksin COVID-19 ke Vietnam. PM Andrej Babis mengatakan bahwa meskipun situasi pandemi di Republik Ceko masih sangat rumit, pemerintah Ceko terus bekerja sama dan mendukung Vietnam, termasuk bersedia menjual 500.000 dosis vaksin ke Vietnam, dan beberapa alat tes cepat; serta memobilisasi beberapa negara Eropa lainnya untuk mendukung Vietnam dengan vaksin yang banyak digunakan di kawasan seperti AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, dll.
Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Antara Vietnam dan Republik Ceko Ke Ketinggian Baru - ảnh 1 PM Pham Minh Chinh mengadakan pembicaraan telepon dengan PM Republik Ceko Andrej Babis. Foto: VGP/Nhat Bac.
Kedua PM bertukar langkah untuk mendorong hubungan persahabatan tradisional dan kerjasama multi aspek antara Vietnam dan Republik Ceko akan berkembang ke ketinggian yang baru dan lebih efektif pada masa mendatang. Kedua PM sepakat untuk mendorong kerja sama di sejumlah bidang prioritas seperti industri otomotif, transportasi, pendidikan dan pelatihan, pertahanan dan keamanan, dan mengirim perawat Vietnam untuk bekerja di Republik Ceko; menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi barang-barang Vietnam dan produk pertanian untuk memasuki pasar Republik Ceko dan Uni Eropa, terutama segera meluncurkan penerbangan langsung antara Vietnam dan Republik Ceko kalau kondisi memungkinkan. Kedua pihak juga membahas sejumlah masalah yang menjadi perhatian bersama di antaranya ada masalah Laut Timur, masalah-masalah internasional dan regional, termasuk menjamin keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan di kawasan; menyelesaikan perselisihan dengan cara damai, berdasarkan hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982.

Komentar

Yang lain