Tiongkok dan AS membahas masalah-masalah bilateral dan internasional yang menjadi minat bersama

(VOVworld) – Pada sesi, Senin (6/6), dalam kerangka Dialog ke-8 tentang  Strategi dan Ekonomi Tiongkok-Amerika Serikat (S&ED), Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, John Kerry mengimbau kepada Amerika Serikat dan Tiongkok supaya bersama-sama mengusahakan satu solusi diplomatik terhadap eskalasi ketegangan di Laut Timur.


Tiongkok dan AS membahas masalah-masalah bilateral dan internasional yang menjadi minat bersama - ảnh 1
Dialog ke-8 tentang Strategi dan Ekonomi Tiongkok-AS
(Foto: news.cn-qdnd.vn)

Menlu John Kerry menunjukkan bahwa tidak bisa memecahkan masalah tersebut dengan tindakan sepihak, tapi harus melalui hukum, saluran diplomatik dan perundingan. Dia menyatakan harapan agar Tiongkok akan memecahkan masalah ini secara damai. Tentang masalah nuklir Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), Menlu John Kerry mendesak Tiongkok supaya menimbulkan tekanan terhadap RDRK setelah Pyong Yang melakukan percobaan nuklir ke-4 pada 6/1 lalu dan terus-menerus melakukan percobaan rudal balistik kemudian. Tentang ekonomi, pihak Tiongkok berkomitmen akan bertindak untuk mengurangi situasi produksi yang berkelebihan, bersamaan itu memperingatkan bahwa ketegangan dilomatik bisa berpengaruh terhadap hubungan-hubungan dagang antara dua pihak. Ketika berbahas tentang perubahan iklim, kalangan otoritas senior Amerika Serikat dan Tiongkok menyatakan bersedia bekerjasama tentang masalah ini. Tiongkok memberitahukan akan memberikan urun sebanyak 20 miliar Yuan (kira-kira 3 miliar dolar Amerika Serikat) untuk membentuk dana bagi negara-negara sedang berkembang untuk bersama-sama menghadapi perubahan iklim. Juga pada dialog ini, pihak Tiongkok dan Amerika Serikat juga berkomitmen memperkuat kerjasama menentang perdagangan margasatwa secara ilegal, sepakat bekerjasama dengan komunitas internasional untuk mencegah masalah ini.

Pada sesi dari 7-8/6, para peserta S&ED-8 terus berbahas tentang masalah-masalah keamanan maritim, keamanan siber, terorisme, kerjasama perdagangan dan situasi semenanjung Korea.


Komentar

Yang lain