(VOVworld) – Pada Minggu (31 Mei), Wakil Kepala Staf Umum Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), Sun Jianguo, pada Dialog Shangri-La 14, berkali-kali menekankan bahwa “Tiongkok mengikuti kebijakan konsekuen sebagai satu negara adi kuasa yang bertanggung jawab, menaati prinsip-prinsip internasional”. Dalam pidatonya yang dianggap sebagai respons terhadap pendapat Menteri Pertahanan Amerikat Serikat (AS), pada Sabtu (30 Mei) yang meminta kepada Tiongkok supaya segera menghentikan aktivitas pembangunan pulau buatan di Laut Timur, Sun Jianguo menganggap bahwa aktivitas-aktivitas pembangunan Tiongkok ini “selain memenuhi tuntuan-tuntuan pertahanan yang perlu, memperbaiki kehidupan para warga di pulau, juga membantu melaksanakan secara lebih baik semua tanggung jawab dan kewajiban internasional dari Tiongkok yang bersangkutan dengan pekerjaan SAR di laut, pencegahan dan penanggulangan bencana alam, penelitian ilmu pengetahuan tentang kelautan dan perlindungan lingkungan hidup”.


Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wakil berbagai negara, yang titik beratnya di sekitar masalah Laut Timur, wakil Tiongkok berpendapat bahwa situasi Laut Timur sekarang “pada pokoknya adalah damai dan stabil” dan “Tiongkok selalu mengekang diri, menjamin keamanan dan keselamatan di laut, memberikan sumbangan aktif dalam perdamaian dan kestabilan di kawasan serta di dunia”. Sun Jianguo juga menegaskan bahwa Tiongok akan bertanggung jawab bersama dengan negara-negara lain dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai sentral untuk menjamin perdamaian, bersamaan itu negara-negara perlu mendorong kepercayaan, mengusahakan kesamaan untuk menangani perbedaan-perbedaan. Akan tetapi, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan banyak utusan tentang perihal Tiongkok membawa senjata ke pulau-pulau dimana mereka melakukan reklamasi sendiri dengan skala besar serta perlunya penjelasan yang lebih jelas dan transparan tentang tindakan-tindakan Tiongok di Laut Timur telah tidak menerima jawaban Sun Jianguo dengan alasan terbatasnya waktu dialog tersebut./.