Ilustrasi  (Foto: vietnam plus)

Demikianlah tema yang menjadi fokus pada lokakarya mengumumkan laporan “Ekonomi Vietnam 2022 dan Prospek 2023” yang diadakan oleh Institut Penelitian Pengelolaan Ekonomi Pusat pada Kamis pagi (12 Januari). Laporan tersebut disusun dengan dukungan dari Pemerintah Jerman melalui Program Reformasi Ekonomi Makro dan Pertumbuhan Hijau dengan Organisasi Kerja Sama Pembangunan Jerman (GIZ) sebagai koordinator.

Laporan tersebut mengajukan dua skenario membarui ekonomi Vietnam pada 2023, di mana pertumbuhan Vietnam pada 2023 bisa mencapai taraf 6,47 persen dalam skenario pertama dan 6,83 persen dalam skenario kedua. Ekspor pada keseluruhan tahun diperkirakan meningkat 7,21 persen dalam skenario pertama dan 8,43 persen dalam skenario kedua. Inflasi rata-rata pada tahun 2023 berada di taraf 4,08 persen dan 3,69 persen. Profesor Muda, Doktor Le Xuan Ba, pakar ekonomi, mengatakan:

“Menurut hemat saya, pembaruan kreatif dalam institusi lebih penting dibandingkan pembaruan kreatif di ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika kita memiliki institusi yang baik, kita akan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik. Oleh karenanya, pembaruan kreatif harus menekankan pembaruan kreatif dalam institusi ekonomi yang kemudian menjadi dasar pembaruan kreatif di seluruh bidang lain.”

Laporan tersebut juga menekankan kembali pesan  tentang upaya untuk terus memperbarui sistem institusi ekonomi sesuai arah yang lebih ramah terhadap pembaruan kreatif yang dikaitkan dengan penanganan berbagai risiko dalam situasi ekonomi internasional yang penuh gejolak.