Uni Eropa bisa Mendiskusikan Sanksi terhadap Beberapa Perusahaan Tiongkok terkait Konflik Ukraina

(VOVWORLD) - Duta Besar (Dubes) Negara-Negara Uni Eropa, pada Rabu (10 Mei), mengadakan sidang untuk mendiskusikan putaran sanksi baru terhadap Rusia terkait konflik Ukraina, di antaranya, isi yang patut diperhatikan ialah memasukkan beberapa perusahaan Tiongkok ke dalam daftar sanksi dengan tuduhan membantu tentara Rusia, pada saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok sedang melakukan kunjungan resmi pertama di Eropa. 

Banyak koran Eropa mengutip sumber-sumber informasi diplomatik di Brussels, Belgia yang memberitahukan bahwa draf naskah tentang paket sanksi baru terhadap Rusia telah dikirim oleh Komisi Eropa kepada negara-negara anggotanya pada Jumat (5 Mei) dan resmi didiskusikan oleh para Dubes negara-negara Uni Eropa dalam sidang di Brussels pada tgl 10 Mei. Isi utama paket sanksi tersebut ialah menyasar pada pihak-pihak ketiga yang dianggap membantu Rusia menghindari sanksi-sanksi Eropa sebelumnya. 

Hubungan antara Uni Eropa dan Tiongkok  menjadi lebih tegang ketika kedua belah pihak mengeluarkan sanksi balasan satu sama lain pada awal tahun 2021. Selama ini, serentetan pejabat senior Eropa seperti Kanselir Jerman, Olaf Sholz, Presiden Prancis, Emmanuel Macron; Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen melakukan kunjungan di Tiongkok untuk menstabilkan hubungan bilateral, tapi  pada saat ini negara-negara Eropa tetap mengalami perpecahan tentang pendekatan bersama dengan Tiongkok. 

Komentar

Yang lain