Uni Eropa Catat Perkembangan dan Kemampuan Vietnam tentang Transformasi Hijau

(VOVWORLD) - Dalam rangka kunjungan kerjanya di Kerajaan Belgia dan Parlemen Eropa, pada tgl 15 November malam, di Brussels, Belgia, delegasi tingkat tinggi Majelis Nasional (MN) Vietnam yang dikepalai Wakil Harian Ketuanya, Tran Thanh Man telah melakukan temu kerja dengan Ketua Komisi Perdagangan Internasional dari Parlemen Eropa (INTA), Bernd Lange.
Uni Eropa Catat Perkembangan dan Kemampuan Vietnam tentang Transformasi Hijau - ảnh 1Panorama temu kerja tersebut (Foto: VOV)

Pada temu kerja tersebut, Wakil Harian Ketua MN Vietnam, Tran Thanh Man menegaskan, Vietnam selalu menghargai hubungan kemitraan dan kerja sama komprehensif dengan Uni Eropa, meminta Parlemen Eropa supaya mendukung penguatan hubungan kemitraan dan kerja sama komprehensif antara Vietnam dengan Uni Eropa serta negara-negara anggotanya di demua bidang, terutama kanal kerja sama antarparlemen. Mendorong parlemen-parlemen Uni Eropa sisanya cepat meratifikasi Perjanjian Proteksi Investasi Vietnam-Uni Eropa (EVIPA) agar perjanjian tersebut cepat berlaku dan dilaksanakan secara efektif, melindungi kepentingan yang sah dari badan-badan usaha dua belah pihak. Wakil Ketua Tran Thanh Man juga meminta Ketua INTA supaya mendorong Komisi Eropa untuk cepat menghapuskan kartu kuning IUU terhadap ekspor hasil perikanan Vietnam ke Uni Eropa, turut menjamin mata pencaharian untuk para nelayan Vietnam dan sumber pasokan bagi pasar Uni Eropa, mendukung penguatan kerja sama Vietnam-Uni Eropa di bidang transformasi hijau, transformasi digital, dan adaptasi dengan perubahan iklim.

Pada pihaknya, Bernd Lange mencatat perkembangan dan kemampuan Vietnam dalam proses transformasi hijau; mengapresiasi semua komitmen dan upaya Vietnam  dalam konvensi-konvensi Organisasi Buruh Internasional, menekankan bahwa Vietnam memainkan peranan penting di kawasan Asia Tenggara dan menyatakan pandangan individunya dan Uni Eropa yaitu mendukung kebebasan maritim dan penerbangan di laut, mendukung pendirian yang menghormati hukum internasional, khususnya di Laut Timur.  

Komentar

Yang lain