(VOVworld) – Dalam pertemuan yang baru saja berlangsung di Berlin, ibukota Jerman, para pemimpin Jerman, Perancis dan para kreditor internasional terhadap Yunani sepakat melakukan perbahasan “akhir” pada hari-hari mendatang untuk bisa mencapai satu permufakatan dalam perundingan utang yang sedang menghadapi kemacetan dengan Athena, setelah Perdana Menteri (PM) Yunani memprotes para kreditor internasional yang mengeluarkan tuntutan-tuntutan reformasi yang “tidak masuk akal”, menimbulkan halangan terhadap perundingan untuk menangani krisis utang negara anggota Eurozone yang sedang berdiri di ambang kebangkrutan ini. Sehubungan dengan ini, Yunani telah menyampaikan paket rekomendasi reformasi umum kepada para kreditor guna melepaskan Athena dari krisis.

Perundingan-perundingan antara Pemerintah Yunani dengan kelompok tiga kreditor yaitu IMF, Uni Eropa dan ECB guna mengucurkan pos utang terakhir sebesar 7,2 miliar Euro dalam paket bantuan sebesar 240 miliar Euro telah mengalami kemacetan karena dua pihak tidak bisa menangani sengketa yang bersangkutan dengan langkah-langkah “Mengetatkan ikat pinggang”. Tanpa memperdulikan batas waktu terakhir yaitu 5 Juni yang sedang semakin mendekat, Yunani tetap memprotes langkah-langkah reformasi keras yang diminta para kreditor, diantaranya, jadwal pembayaran utang yang padat yang mencapai 1,6 miliar Euro pada Juni sedang membuat pengucuran jumlah uang ini menjadi kebutuhan yang mendesak. Gagal dalam perundingan sama artinya dengan perihal Yunani akan mengalami gagal bayar, sehingga harus keluar dari Eurozone./.