Uni Eropa dan Turki akan meninjau kembali permufakatan tentang masalah pengungsi 2016

(VOVWORLD) - Uni Eropa dan Turki akan meninjau kembali permufakatan tentang pengungsi tahun 2016 setelah para pemimpin blok ini dan Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan mengadakan pembicaraan pada Senin malam (09 Maret) di Brussels, Belgia untuk membahas situasi ketegangan sekarang. 

Ketika berbicara di depan jumpa pers setelah pembicaraan tersebut, Presiden Dewan Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan:

“Semua perbahasan kami hari ini berfokus menetapkan bidang-bidang di mana Uni Eropa dan Turki bisa melakukan kerjasama demi kepentingan ke dua pihak. Dan ada banyak perbahasan tentang peninjauan kembali permufakatan Uni Eropa-Turki 2016. Permufakatan ini masih berlaku tapi kami akan meninjau dan melengkapi beberapa masalah  yang masih  kurang”.  

Menurut isi permufakatan yang ditandatangani pada tahun 2016, Uni Eropa  berkomitmen memberikan keuangan sebesar 6 miliar EURO alih-alih Turki mencegah arus pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika Utara yang tinggal di  Turki dan tidak melanda  ke Eropa. Kalangan analisis Eropa menilai bahwa Turki  telah menggunakan masalah  pengungsi untuk menimbulkan tekanan terhadap  Uni Eropa untuk  mengubah klausul  keuangan yang disebut dalam permufakatan 2016 serta mendukung Turki dalam perang di Suriah.

 

Komentar

Yang lain