Uni Eropa menuduh Turki menggunakan migran untuk menimbulkan tekanan

(VOVWORLD) - Uni Eropa, dari tanggal 4-5 Maret, di Brussels, Belgia, mengadakan dua sidang tingkat menteri darurat untuk membahas solusi bagi masalah migran yang sedang berduyun-duyun datang ke daerah perbatasan Yunani dan Turki.

Uni Eropa menuduh Turki menggunakan migran untuk menimbulkan tekanan  - ảnh 1Para migran dari Turki datang ke daerah perbatasan dengan Yunani pada tanggal 3/3/2020 (Foto: Xinhua/VNA) 

Pada sidang ini, mayoritas Menteri Dalam Negeri Uni Eropa menginginkan agar permufakatan tentang migran antara Uni Eropa dan Turki tahun 2016 harus dijaga secara mantap, bersamaan itu berseru supaya membela secara mantap keamanan perbatasan Yunani dan Turki, bahkan opsi terakhir bisa membela daerah perbatasan luar Eropa.

Dalam satu pernyataan bersama setelah sidang pada Rabu (4/3), 27 Menteri Dalam Negeri negara-negara Uni Eropa menegaskan bahwa situasi di daerah perbatasan luar Eropa adalah tidak dapat diterima. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa para migran jangan dipacu untuk mempertaruhkan jiwa mereka untuk menerobos perbatasan dan negara-negara anggota akan melaksanakan semua langkah yang diperlukan sesuai dengan hukum Uni Eropa dan internasional. Semua anggota Uni Eropa juga menentang secara keras penggunaan masalah migran yang dilakukan Turki dengan tujuan politik, bersamana itu memanifestasikan dukungan terhadap Yunani dalam mencegah arus migran di perbatasan.

Menghadapi tuduhan-tuduhan Uni Eropa, pada hari yang sama, Pemerintah pimpinan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak usaha menimbulkan tekanan terhadap Uni Eropa, setelah Ankara memutuskan akan membuka perbatasan bagi pengungsi untuk berupaya pergi ke Eropa.

Komentar

Yang lain