Usaha Memperkokoh Solidaritas dan Persatuan ASEAN Punya Makna Strategis pada Latar Belakang Baru

(VOVWORLD) - Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-35 dan beberapa konferensi lainya yang bersangkutan, pada Sabtu (2/11), di Bangkok, Ibukota Thailand, Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh beserta Menlu negara-negara ASEAN menghadiri Konferensi ke-20 Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (APSC-20) dan Konferensi ke-24 Dewan Koordinator ASEAN (ACC-24).
Usaha Memperkokoh Solidaritas dan Persatuan ASEAN Punya Makna Strategis pada Latar Belakang Baru - ảnh 1 Para utusan pada ACC-24, di Thailand (Foto: VOV)

Di depan konferensi tersebut, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menilai tinggi semua hasil yang telah dicapai ASEAN setelah 4 tahun melaksanakan Visi Komunitas ASEAN 2025; menegaskan bahwa ASEAN perlu cepat melakukan penilaian di sela-sela penggelaran Visi Komunitas ASEAN 2025; menetapkan masalah-masalah yang masih ada, menetapkan cara dan solusi yang sesuai untuk melaksanakan secara sukses Visi Komunitas ASEAN 2025, bersamaan itu menetapkan pengarahan-pengarahan baru, meningkatkan hasil mekanisme-mekanisme kerjasama yang dipimpin ASEAN.

Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menilai bahwa pada latar belakang dunia mengalami perubahan yang cepat dan rumit, maka usaha memperkokoh solidaritas dan persatuan ASEAN akan terus mempunyai makna strategis, menjadi pondasi bagi suksesnya ASEAN dalam  waktu lebih dari separo abad ini dan masa depan. ASEAN supaya meningkatkan lebih lanjut lagi kemampuan proaktif dalam beradaptasi dengan semua peluang dan tantangan baru, termasuk peluang dan tantangan dari Revolusi Industri 4.0.

Di pilar politik-keamanan, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menganggap bahwa perlu mendorong upaya-upaya dan mempopulerkan nilai-nilai, prinsip dan standar perilaku yang telah diakui di kawasan, yang dilakukan bersama dengan proses memperhebat dialog, menegakkan kepercayaan, terus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perundingan COC secara berdaya guna, berhasil-guna, sesuai dengan hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS 1982.

Komentar

Yang lain