Venezuela berada dalam turbulensi ketegangan politik

(VOVWORLD) - Situasi Venezuela selama hari-hari ini sedang mengalami perkembangan yang rumit ketika Ketua Parlemen yang dikontrol oleh faksi oposi, pimpinan Juan Guaido, pada Rabu (23 Januari), menyatakan memegang penyelenggaraan Tanah Air dengan jabatan sebagai “Presiden sementara” sampai saat membentuk Pemerintah transisi dan menyelenggarakan pemilihan yang bebas. 
Venezuela berada dalam turbulensi ketegangan politik - ảnh 1 Juan Guaido, pemimpin faksi oposisi (Foto: Reuters)

Di jalan-jalan, pasukan pendukung Pemerintah dan pendukung faksi opisisi telah mengadakan demonstrasi sehingga menimbulkan bentrokan-bentrokan yang menewaskan banyak orang.

Menghadapi kasus tersebut, Presiden Nicolas Maduro telah berseru kepada rakyat Venezuela supaya bersatu menghadapi intrik-intrik sabotase dari kekuatan-kekuatan yang bertentangan dalam dan luar negeri. Tentara Venezuela menyatakan tidak mengakui Presiden manapun yang mengangkat kiri, bersamaan itu menegaskan bahwa pasukan bersenjata akan membela Undang-Undang Dasar Tanah Air dan menjamin kedaulatan nasional. Menteri Luar Negeri Venezuela, Arreaza menunjukkan bahwa Pemerintah negara ini bersedia melakukan dialog untuk mengusahakan solusi bagi krisis politik yang sedang dihadapi Venezuela.

Di segi internsaional, banyak negara dan organisasi tidak mengakui Presiden sementara itu. Sekjen PBB Antonio Gutteres berseru kepada para fihak yang bersangkutan dalam bentrokan di Venezuela untuk melakukan dialog menghindari krisis politik berlangsung diluar kontrol. Komisi Eropa menolak mengakui pemimpin faksi oposisi, Juan Guaido menjadi Presiden sementara Venezuela.

Parlemen Eropa akan berbahas tentang krisis di Venezuela pada pekan mendatang. Sementara itu, pemimpin Federasi Ruisa, Kuba, Meksiko, Bolivia, Turki..menekankan bahwa negara-negara ini hanya mengakui pemerintah Venuezuela yang telah terpilih menurut Undang-Undang Dasar negara ini.

Di Vietnam, Kamis (24/1), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang mengatakan bahwa Vietnam menginginkan agar Venezuela damai dan stabil, turut mendorong hubungan persahabatan dan kerjasama di banyak segi antara dua negara.

Akan tetapi, di beberapa negara di Amerika seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Kolombia,  Brazil, Cile, Argentina..dan berbagai organisasi negara-negara Amerika (OAS) mengakui peranan “presiden sementara” yang mengangkut sendiri dari Juan Guaido. Gerak gerik ini telah menimbulkan masalah pada Rabu (23/1), Venezuela menyatakan memutus hubungan diplomatik dengan AS dan memutuskan menutup pintu Kedutaan Besar dan berbagai Konsulat Jenderal egara ini di AS.

Komentar

Yang lain