Vietnam akan menjadi matarantai yang penting dari jaringan konektivitas ekonomi dengan 55 mitra, diantaranya ada 15 anggota G-20


(VOVworld) – Untuk meneruskan aktivitas dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk memperingati ulang tahun ke-23 hubungan mitra dialog ASEAN-Republik Korea, pada Kamis (11 Desember), di kota Busan, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung berpidato di depan Forum badan usaha ASEAN-Republik Korea. Ini adalah salah satu aktivitas praksis dalam kerangka KTT tersebut, turut mendorong hubungan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi antara Republik Korea dengan negara-negara anggota ASEAN.


Vietnam akan menjadi matarantai yang penting dari jaringan konektivitas ekonomi dengan 55 mitra, diantaranya ada 15 anggota G-20 - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung berpidato di depan
Forum Badan Usaha ASEAN-Republik Korea
(Foto: baodientu.chinhphu.vn)

Dalam pidatonya di depan pimpinan ratusan badan usaha besar dari ASEAN dan Republik Korea, PM Nguyen Tan Dung menekankan upaya Vietnam dalam mempertahankan kestabilan ekonomi makro, mengekang inflasi secara baik. Menurut Beliau, ekonomi Vietnam pada tahun 2014 terus pulih secara mantap dengan laju pertumbuhan GDP diprakirakan mencapai kira-kira 6%. Hingga sekarang, lebih dari 100 negara dan teritorial telah melakukan investasi pada 17.000 proyek di Vietnam dengan total modal investasi sebesar kira-kira 250 miliar dollar Amerika Serikat. Lebih dari 100 grup, diantaranya ada banyak grup besar dari Republik Korea telah hadir di Vietnam. PM Nguyen Tan Dung menekankan: “Menyedari secara jelas kesulitan dan tantangan, Pemerintah Vietnam dari pusat sampai daerah senantiasa mengadakan dialog dengan para investor untuk mencari tahu tentang kesulitan dan problematik dan bersama-sama memberikan bantuan untuk mengatasinya secara tepat waktu. Majelis Nasional Vietnam baru saja mengesahkan dua Undang-Undang sangat penting yaitu Undang-Undang tentang Investasi dan Undang-Undang tentang Badan Usaha dengan perbaikan-perbaikan yang berarti tentang prosedur investasi dan bisnis menurut arah menyederhanakan prosedur dan transparan, menciptakan syarat yang kondusif kepada badan usaha untuk melakukan bisnis secara stabil, sama derajat dan sesuai dengan ekonomi pasar dan kebiasaan internasional”.

PM  Nguyen Tan Dung juga menegaskan bahwa Vietnam sedang memperhebat peseronisasi badan usaha milik negara, terutama ialah grup, perusahaan umum, banak yang besar, hal itu berarti akan ada sangat banyak kesempatan investasi dan bisnis dibuka bagi sektor swasta dan badan usaha asing untuk melakukan investasi pada saham atau menjadi mitra-mitra strategis  dalam badan-badan usaha Vietnam. Disamping itu, Vietnam sedang membutuhkan ratusan miliar dollar Amerika Serikat untuk melakukan investasi pada proyek-proyek pengembangan infrastruktur perlistrikan, energi terbarukan, jalan-jalan perkotaan, pelabuhan laut, bandar udara dan lain-lain. Ini menjadi kesempatan baik bagi badan-badan usaha asing untuk melakukan investasi dalam membangun infrastruktur, mensuplai jasa layanan publik menurut pola kemitraan publik-swasta (PPP) dan ini juga merupakan keunggulan yang dimiliki para investor Republik Korea.

PM Nguyen Tan Dung juga memberitahukan bahwa bersama dengan 8 perjanjian perdagangan bebas yang sudah ditandatangani, Vietnam sedang melakukan peruntingan tentang 6 perjanjian perdagangan bebas yang punya standar tinggi dengan Uni Eropa (EU), Kelompok perdagangan bebas Eropa, Persekutuan Tarif Rusia-Belarus-Kazakhstan, dengan Republik Korea dan Perjanjian mitra trans-Pasifik. PM Nguyen Tan Dung menegaskan: “Secara umum, dengan prospek selesainya 14 perjanjian perdagangan bebas (FTA) pada waktu mendatang, lingkungan hukum dan bisnis di Vietnam akan mengalami perubahan sangat besar, sangat mendasar, lebih kondusif dan lebih kompetitif. Vietnam akan menjadi satu matarantai penting dari jaringan konektivitas ekonomi yang luas dengan 55 mitra, diantaranya ada 15 negara anggota G-20. Hal ini akan membuka banyak kesempatan kepada badan usaha yang datang melakukan investasi dan bisnis di Vietnam bisa mengekspor barang dagangan dan jasa layanannya ke negara-negara mitra dari Vietnam dengan tarif rendah dan semua pagar teknis dihapuskan. Pada waktu itu, Vietnam akan menjadi pintu gerbang penting bagi para investor untuk mendekati pasar negara-negara ASEAN dan diperluas juga ke EU, Amerika Serikat dan lain-lain dengan semua mekanisme prioritas sesuai dengan perjanjian-perjanjian FTA”.

PM Nguyen Tan Dung sekali lagi menegaskan mementingkan dan menilai tinggi semua proyek investasi Republik Korea di Vietnam. Pemerintah Vietnam maupun pemerintahan semua daerah di Vietnam akan menciptakan semua syarat yang kondusif kepada para investor asing, para investor dan badan usaha Republik Korea untuk melakukan investasi dan bisnis secara sukses, berkesinambungan dan berjangka-panjang di Vietnam./.

Komentar

Yang lain