Vietnam Akan Sempurnakan Institusi dan Hukum untuk Miliki Banyak Peluang yang Kondusif dalam Perdagangan Internasional di Masa Depan

(VOVWORLD) - Setelah setahun Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa (EVFTA) berlaku, total nilai ekspor Vietnam ke pasar Uni Eropa mencapai pertumbuhan yang baik tanpa peduli pandemi, tetapi masih belum maksimal secara potensi. Penyebab dan solusi bagi masalah tersebut ditunjukkan para pakar dalam simposium dengan tema: “Setahun Pelaksanaan Perjanjian EVFTA: Peluang, Tantangan, dan Solusi”.

Vietnam Akan Sempurnakan Institusi dan Hukum untuk Miliki Banyak Peluang yang Kondusif dalam Perdagangan Internasional di Masa Depan - ảnh 1Panorama simposium tersebut (Foto: VNA)

Uni Eropa selalu menjadi salah satu di antara 3 pasar ekspor utama bagi Vietnam setelah Tiongkok dan Amerika Serikat. Berlakunya EVFTA kian menegaskan efisiensi praksis hubungan dagang ini. Tran Quoc Khanh, Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, menilai:

“Pelaksanaan perjanjian EVFTA telah memberikan hasil-hasil yang sangat positif. Pertukaran dagang bilateral per tahun tumbuh 12%, Nilai ekspor Vietnam ke Uni Eropa mencapai 38 miliar USD, sedangkan nilai ekspor Uni Eropa ke Vietnam mencapai 16 miliar USD. Banyak badan usaha Vietnam telah memperhatikan pemanfaatan peluang dari pemangkasan tarif yang dilaksanakan Uni Eropa sesuai perjanjian tersebut”.

Di samping efektivitas kegiatan ekspor, Dang Hoang Giang, Deputi Menteri Luar Negeri menganggap bahwa selama setahun ini ada banyak program pelaksanaan perjanjian dari tingkat pemerintah, kementerian, instansi, dan daerah, seperti propaganda, sosialisasi, legislasi, peningkatan daya saing, dan pembangunan berkelanjutan yang kesemua aktivitas tersebut telah mencatat kemajuan yang menggembirakan.

Para pakar peserta simposium tersebut menegaskan: “Vietnam akan menyempurnakan institusi dan hukum untuk memiliki banyak peluang yang kondusif dalam perdagangan internasional di masa depan, apabila segera memecahkan problematik-problematik yang ditunjukkan para pakar setelah setahun pelaksanaan EVFTA”.

Komentar

Yang lain