Vietnam aktif mendukung proses denuklirisasi Semenanjung Korea

(VOVWORLD) - Pada Kamis (22 Maret), di depan jumpa pers periodik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam, ketika menjawab pertanyaan tentang pandangan Vietnam mengenai pertemuan tingkat tinggi antara pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) pada bulan Mei mendatang, juru bicara Kemlu Vietnam, Le Thi Thu Hang menunjukkan: 
Vietnam aktif mendukung proses denuklirisasi Semenanjung Korea - ảnh 1Juru bicara Kemlu Vietnam Le Thi Thu Hang  (Foto: internet) 

“Vietnam mendukung semua upaya yang konstruktif untuk memecahkan semua perselisihan melalui dialog damai, memberikan sumbangan positif terhadap perdamaian, keamanan dan kestabilan di Semenanjung Korea pada khususnya dan dunia pada umumnya. Vietnam juga bersedia memberikan sumbangan aktif dalam mendorong dialog, menjaga perdamaian, keamanan dan kestabilan di Semenanjung Korea”.

Tentang reaksi Vietnam terhadap pemberitahuan Kementerian Pertanian Tiongkok baru-baru ini yang menderegulasikan status penghentian penangkapan ikan di laut, termasuk beberapa daerah laut Vietnam yang berlaku dari 1 Mei 2018, juru bicara Kemlu Vietnam, Le Thi Thu Hang sekali lagi menekankan: “Vietnam mempunyai dukup dasar hukum dan bukti sejarah untuk menegaskan kedaulatan terhadap dua kepulauan Truong Sa (Spratley) dan Hoang Sa (Paracel) serta hak-hak yang sah terhadap daerah-daerah laut Vietnam yang telah ditetapkan sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa  tentang Hukum Laut 1982. Status ini melanggar kedaulatan Vietnam terhadap kepulauan Hoang Sa, melanggar hak-hak dan kepentingan hukum Vietnam di daerah-daerah lautnya, melanggar hukum internasional , di antaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982, bertentangan dengan semangat dan kata-kata tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (DOC), bertentangan dengan permufakatan tentang prinsip-prinsip dasar yang membimbing pemecahan masalah-masalah di laut antara Vietnam dan Tiongkok, tidak sesuai dengan permufakatan penting yang dicapai oleh pimpinan dua negara tentang mengontrol secara baik sengketa di laut, tidak menguntungkan masalah menjaga lingkungan yang damai, stabil dan bekerjasama di Laut Timur dan kecenderungan perkembangan hubungan yang baik antara dua negara serta upaya-upaya semua pihak dalam perundingan tentang COC sekarang ini”.

Komentar

Yang lain