Hadir pada konferensi tersebut ada banyak pemimpin di seluruh dunia seperti Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rute, PM Inggris, Boris Johnson, PM Jerman, Angela Merkel, dan lain-lain.

Dengan 4 kanal pembahasan tentang 11 topik besar seperti masalah air, pertanian dan ketahanan pangan, dan lain-lain, konferensi tersebut mencanangkan satu program aksi tentang beradaptasi dengan perubahan iklim dari sekarang hingga 2030 di seluruh dunia.

Pada konferensi tersebut, PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa sebagai salah satu negara yang terkena dampak paling parah akibat perubahan iklim, Vietnam berkomitmen memperkuat ketahanan dan meningkatkan adaptasi komunitas, unsur-unsur ekonomi dan ekosistem, meringankan risiko bencana alam akibat perubahan iklim, menyelipkan adaptasi dengan peruabahn iklim pada sistem strategi dan perancangan nasional, melakukan investasi pada pengembangan sumber daya manusia, memperkuat penelitian ilmiah, mengembangkan dan menerapkan teknologi modern.

Pemerintah Vietnam menganggap supaya bersandar pada warga, sinergi kerjasama dan aksi dari setiap warga sebagai fondasi untuk menyukseskan program dan aktivitas adaptasi dengan perubahan iklim. Vietnam ingin terus mendapat sinergi dan bantuan komunitas internasional dalam beradaptasi dengan perubahan iklim.

PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa Vietnam akan terus aktif berpartisipasi pada upaya-upaya bersama komunitas internasional untuk mengubah “tantangan” akibat perubahan iklim menjadi “peluang” pembangunan yang berkelanjutan untuk semua orang.