Vietnam Butuhkan Strategi Ekonomi Jangka Panjang untuk Berkembang Secara Lebih Kuat

(VOVWORLD) - Setelah hampir 4 dekade menjalankan Pembaruan dan buka pintu, Vietnam mencapai prestasi-prestasi besar tentang pengentasan kemiskinan dan kelaparan maupun pengembangan ekonomi. 

Namun, prestasi masa lalu juga sedang menempatkan Vietnam pada ambang batas yang sangat penting untuk meningkatkan perkembangannya sendiri. Dalam interviu wartawan Radio Suara Vietnam, Kamal Malhotra, mantan Koordinator Tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa di Vietnam, menganggap bahwa kepentingan dan bahaya yang diberikan kecerdasan buatan (AI) dalam waktu beberapa tahun mendatang menciptakan banyak teknologi baru, tetapi juga akan memberikan tantangan-tantangan tentang ekonomi dan politik kepada Vietnam.

Vietnam Butuhkan Strategi Ekonomi Jangka Panjang untuk Berkembang Secara Lebih Kuat - ảnh 1Kamal Malhotra, mantan Koordinator Tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa di Vietnam. Foto: VOV

Untuk menghadapi tantangan ini, Vietnam membutuhkan strategi ekonomi jangka panjang untuk berkembang secara lebih kuat.

Vietnam ingin menjadi sebuah negara yang “berpendapatan tinggi” pada tahun 2045. Dalam kenyataan, kriteria untuk menjadi negara maju (menurut Bank Dunia – WB) ialah setiap negara harus mencapai pendapatan per kapita tahunan minimal sebesar 14.000 USD. Vietnam akan harus melakukan reformasi yang lebih kuat, intensif, dan ekstensif, misalnya melakukan reformasi sistem hukum, menginvestasikan sumber daya manusia, dan memupuk, membangun generasi-generasi pimpinan baru yang mampu membimbing negara di semua aspek.

 

Komentar

Yang lain