Vietnam memecahkan tantangan - tantangan dalam perkembangan yang berkesinambungan

(VOVWORLD) - Untuk meneruskan hari kerja kedua Konferensi Majelis Nasional dan target-target perkembangan yang berkesinambungan,  Selasa (18/12) di Kota Da Nang telah berlangsung dua sesi kerja, berfokus menilai tantangan-tantangan terhadap Vietnam dalam pelaksanaan target-target perkembangan yang berkesinambungan dan berbagai rekomendasi dan solusi, Wakil Ketua Harian MN Vietnam, Ibu Tong Thi Phong dan Martin Chunggong, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Uni Parlemen Sedunia  (IPU) telah memimpin konferensi ini.
Vietnam memecahkan tantangan - tantangan dalam perkembangan yang berkesinambungan - ảnh 1Konferensi Majelis Nasional dan target-target perkembangan yang berkesinambungan di Kota Da Nang, Vietnam Tengah. (Foto: baotintuc.vn)

Di depan konferensi, para utusan membahas target-target penting, misalnya mengtentas dari kelaparan dan kemiskinan, menghadapi perubahan iklim, menjamin ketahanan pangan dan mendorong perkembangan pertanian yang berkesinambungan. Le Tan Dung, Deputi Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Vietnam memberitahukan bahwa Vietnam sedang menghdapi tantangan-tantangan besar, khususnya dalam pelaksanaan target perkembangan yang berkesinambungan sampai tahun 2030. Vietnam telah mengajukan 7 target solusi  yang berkesinambungan dalam mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, di antaranya berfokus pada 3 kelompok kebijakan ialah membantu mengembangkan produksi, meningkatkan pendapatan untuk kepala keluarga miskin, memberikan bantuan secara efektif kepada kaum miskin untuk mendekati jasa-jasa layanan sosial dasar dan lain-lain....

Ketika berbicara di depan konferensi ini, Martin Chungong, Sekjen IPU menganggap bahwa Vietnam perlu memberikan perawatan istimewa terhadap kelompok wanita, anak-anak di daerah pedalaman dan daerah pelosok. Vietnam perlu menyempurnakan sistem hukum, mekanisme pengelolaan anggaran keuangan melaksanakan pengurangan kemiskinan, kesetaraan gender, memasukkan kesetaraan gender ke dalam kebijakan.

Komentar

Yang lain