Martin Bean, mantan Rektor Universitas RMIT, universitas pertama Australia yang berbasis di Vietnam, menganggap bahwa ekonomi digital sedang berkembang sangat kuat dan memiliki banyak potensi di Vietnam.

“Pada tahun 2020, tanpa memedulikan tantangan-tantangan dari pandemi, perekonomian Vietnam mencapai perkembangan 60%. Pemerintah Vietnam berkomitmen beralih ke ekonomi digital dengan cara membentuk kelompok kerja dari para pihak terkait untuk mengeluarkan saranan tentang masalah-masalah terkait program-program dan perekonomian digital, teknologi finansial. Pemerintah Vietnam juga aktif mendorong masyarakat tanpa uang tunai dengan tujuan mencapai pembayaran tanpa uang tunai sebesar lebih dari 50% pada tahun 2025. E-commerce di Vietnam juga diprakirakan akan mencapai pertumbuhan sebesar 30% per tahun pada periode 2021-2025.

Sedangkan Philip An, pendiri bersama perusahaan Homebase, satu perusahaan startup di bidang keuangan real estate di Vietnam, menganggap bahwa hal yang sudah dan sedang menciptakan perbedaan Vietnam ialah kebijakan ekonomi makro. Kebijakan ini sedang membuka banyak peluang bagi badan-badan usaha, di antaranya ada badan-badan usaha start-up.

Badan-badan usaha juga menegaskan, Vietnam telah memiliki kebijakan yang teramat menarik untuk memacu investasi asing. Khususnya terhadap bidang teknologi finansial dan e-commerce, Vietnam merupakan satu pasar yang sangat potensial dan akan terus berkembang kuat di waktu mendatang.