Vietnam meminta kepada Tiongkok supaya jangan mengadakan kembali lomba kapal layar piala Sinan di kawasan pulau Duy Mong (Drummond), di Kepulauan Hoang Sa wilayah Vietnam

(VOVWORLD) -  Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam, pada Kamis (23/5), mengadakan jumpa pers periodik.
Vietnam meminta kepada Tiongkok supaya jangan mengadakan kembali lomba kapal layar piala Sinan di kawasan pulau Duy Mong (Drummond), di Kepulauan Hoang Sa wilayah Vietnam - ảnh 1Juru bicara Kemlu Vietnam, Le Thi Thu Hang (Foto: VOV) 

Ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang reaksi Vietnam terhadap lomba kapal layar piala Sinan yang diadakan Tiongkok dari 22 sampai 26/4, di kawasan Pulau Drummond, Kepulauan Hoang Sa (Paracels) wialyah Vietnam, Juru bicara Kemlu Vietnam, Le Thi Thu Hang menunjukkan:

“Vietnam mempunyai cukup dasar hukum dan bukti sejarah untuk menegaskan kedaulatan terhadap kedua Kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa (Spratlys) sesuai dengan hukum internasional.

Penyelenggaraan lomba perahu piala Sinan kali ke-7 yang dilakukan Tiongkok di kawasan Kepulauan Hoang Sa wilayah Vietnam telah melanggar secara serius kedaulatan Vietnam terhadap kepulauan ini, bertentangan dengan permufakatan tentang prinsip-prinsip dasar yang membimbing pemecahan masalah-masalah di laut antara Vietnam dan Tiongkok, serta semangat DOC; sehingga merumitkan situasi dan tidak menguntungkan usaha menjaga lingkungan yang damai, stabil dan bekerjasama di Laut Timur.

Vietnam meminta kepada pihak Tiongkok supaya menghargai kedaulatan Vietnam terhadap kedua Kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa, jangan melakukan kembali aktivitas tersebut, jangan menjalankan aktivitas yang meningkatkan ketegangan dan merumitkan situasi di kawasan”.

Ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang perkembangan-perkembangan di Semenanjung Korea baru-baru ini, Juru bicara Kemlu Le Thi Thu Hang menegaskan:

Vietnam menganggap bahwa semua pihak perlu menaati secara serius dan lengkap semua resolusi yang bersangkutan dengan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersamaan itu mendorong dialog guna menuju ke penegakan satu Semenanjung Korea yang didenuklirisasi, memberikan sumbangan pada perdamaian, keamanan, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan dan di dunia”.

Komentar

Yang lain