Vietnam merupakan satu negeri yang berkedaulatan dan tidak ada yang berhak memaksakan dan menentukan nasib Vietnam

(VOVworld) – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, Selasa pagi (24/5), di kota Hanoi, telah menyampaikan pidato di depan kira-kira 2.000 pelajar, mahasiswa, kalangan cendekiawan dan berbagai lapisan rakyat Vietnam. Pada pembukaan pidato ini, Presiden Barack Obama telah menyampaikan terima kasih atas kesan akrab yang diberikan pemimpin Partai, Negara, Pemerintah dan rakyat kota Hanoi kepada dia. Pada malam harinya, Presiden Barack Obama telah menikmati masakan khas Hanoi “Bun Cha” dan minum bir Hanoi. Dia mengatakan bahwa satu perasaan ramah yang belum pernah dia alami seperti ketika dia menapakkan kaki di bumi ini. Dia banyak menyebut sejarah Vietnam dan tali konektivitas antara dua negara selama tahun-tahun ini.  Presiden AS yang ke-44 itu telah menimbulkan banyak kesan  ketika mengutip Kisah Kieu karya penyair Nguyen Du dan dua kalimat puisi yaitu “Sungai dan gunung negeri Vietnam ditempati oleh Raja Vietnam. Itu jelas adalah suratan yang maha kuasa”, sebuah sanjak dari Raja Vietnam, Ly Thuong Kiet untuk menegaskan akan kedaulatan, seluruh wilayah dan jalan kemerdekaan dan kemandirian Vietnam. Dia menekankan “Vietnam merupakan negara yang kaya dengan tradisi. Dalam sejarah, berkali-kali Vietnam tidak bisa menentukan sendiri nasibnya. Namun, sekarang Vietnam merupakan satu negara yang merdeka, berkedaulatan dan tidak ada negara lain yang bisa memaksakan dan menentukan nasib Vietnam”. Presiden Barack Obama juga menekankan peranan penting dari hubungan dua negara, melampaui semua kesedihan pada masa lampau untuk menuju ke satu masa depan yang sebenarnya baik.

Vietnam merupakan satu negeri yang berkedaulatan dan tidak ada yang berhak memaksakan dan menentukan nasib Vietnam - ảnh 1
Presiden Barack Obama berbicara di depan kalangan muda,
cendekiawan dan berbagai lapisan rakyat Vietnam
(Foto: vov.vn)


Presiden Barack Obama telah menyebut perang di Vietnam sebagai pelajaran besar bagi dunia, yaitu dari posisi bermusuhan menjadi mitra dan sahabat satu sama lain. Dia menegaskan komitmen-komitmen AS dalam membantu Vietnam melaksanakan usaha perkembangan yang makmur, khususnya di bidang ekonomi. Salah satu komitmen yang paling kuat dari AS ialah membantu Vietnam mendorong partisipasi pada Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP). Ketika menyinggung masalah keamanan maritim di Laut Timur, Presiden Barack Obama menekankan: “Ketertiban internasional harus ditempatkan di atas satu fundasi tertentu. Kedaulatan masing-masing negara harus dihormati. Negara-negara besar tidak boleh mempermainkan negara-negara kecil. Semua sengketa harus ditangani di atas dasar hukum internasional dan dialog secara damai. Kita harus menciptakan satu mekanisme regional, diantaranya kerjasama Asia Timur, Asia Tenggara perlu ditingkatkan. Dalam masalah Laut Timur, kami akan bersama dengan para mitra menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar ialah kebebasan maritim dan kebebasan penerbangan”.

Presiden Barack Obama menegaskan bahwa pernyataan AS tentang pencabutan sepenuhnya embargo senjata mematikan terhadap Vietnam  segera setelah pembicaraan dengan Presiden Tran Dai Quang sehari sebelumnya merupakan satu bukti yang menunjukkan hubungan dua negara telah mengalami normalisasi yang komprehensif. AS akan terus membantu Vietnam menjamin keamanan, keselamatan maritim, pemberantasan bajak laut dan aktivitas pencarian dan pertolongan korban di laut.

Ketika berbicara di depan kalangan muda Vietnam, Presiden Barack Obama juga menjunjung tinggi semangat mengawali usaha dari kaum pemuda Vietnam. Dia mengatakan bahwa, jumlah pelajar dan mahasiswa Vietnam yang sedang kuliah di AS sedang menduduki posisi pertama di kawasan Asia Tengagra. AS berkomitmen akan terus memberikan bantuan pendidikan kepada Vietnam, menyediakan banyak beasiswa kepada kalangan muda dan sarjana.  Dia telah mengutip satu halaman dalam Kisah Kieu dari penyair Nguyen Du untuk menegaskan semua komitmen AS, pantas dipercaya sekaligus untuk mengakhiri pidatonya.

Pada sore harinya, pesawat Air Force One yang mengangkut Presiden Barack Obama telah mendarat di bandara internasional Tan Son Nhat, kota Ho Chi Minh. 

Komentar

Yang lain