Vietnam terus memprotes Tiongkok di Konferensi negara-negara anggota UNCLOS

(VOVworld)-  Pada Konferensi ke-24 negara-negara anggota Konvensi Perserikatan Bangsa-Bansga (PBB) tentang Hukum Laut tahun 1982 (AS), Vietnam tetap terus  memprotes penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam di Laut Timur, bersamaan itu menyerukan kepada negara-negara anggota UNCLOS supaya memprotes tindakan-tindakan sefihak Tiongkok yang  menimbulkan ketegangan di Laut Timur.

Vietnam terus memprotes Tiongkok di  Konferensi negara-negara anggota UNCLOS - ảnh 1
Duta Besar Le Hoai Trung, Kepala Perwakilan Tetap Vietnam di PBB
mengepalai delegasi Vietnam di Konferensi UNCLOS.
(Foto: vnplus).


Dalam pidato pada sidang pleno konferensi pada Jumat (13 Juni), Duta Besar Le Hoai Trung, Kepala Perwakilan Tetap Vietnam di PBB, Kepala Delegasi Vietnam memberikan apresiasi terhadap perhatian komunitas internasional terhadap situasi tegang di Laut Timur. Dia menyerukan kepada komunitas internasional, diantaranya ada negara-negara anggota UNCLOS supaya terus memperhatikan situasi di Laut Timur, memprotes tindakan sefihak dari Tiongkok yang menimbulkan ketegangan, bersamaan itu mendukung tidak menggunakan kekerasan atau mengancam menggunakan kekerasan dan menangani sengketa  sesuai dengan hukum internasional. 

Pada perbahasan, Delegasi Vietnam sekali lagi menegaskan kedaulatan Vietnam terhadap dua kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan Truong Sa (Spratly), terus menunjukkan keilegalan  dari penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, bersamaan itu membantah semua pandangan salah dan fitnahan dari Tiongkok yang dipresentasikan di konferensi ini.

Pada konferensi ini, banyak negara, diantaranya ada Jepang, Filipina, Malaysia telah menyatakan kecemasan terhadap semua perkembangan rumit di Laut Timur. Para utusan menyerukan kepada semua fihak supaya mengekang diri, jangan menggunakan kekerasan atau mengancam menggunakan kekerasan, menangani sengketa melalui langkah damai, sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS, bersamaan itu meminta kepada fihak- fihak supaya mematuhi secara serius DOC dan cepat mengakhiri perundingan tentang COC./.

Komentar

Yang lain