WHO: Dunia Mungkin Sudah Luput dari Janji tentang Satu “Perjanjian Pandemi”

(VOVWORLD) - Pada Senin (22 Januari), Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adganom Ghebreyesus, menyatakan kecemasanya bahwa banyak negara di dunia mungkin sudah luput dari janji waktu terakhir pada bulan Mei tahun ini untuk menyepakati satu “perjanjian pandemi” yang bersifat mengikat secara hukum, guna menjamin agar menghadapi perang-perang perlawanan pandemi secara lebih efektif pada masa depan. 

Pada rapat Badan Eksekutif WHO di Jenewa, Swiss, Direktur Jenderal WHO beranggapan bahwa banyak negara mungkin tidak bisa melaksanakan komitmen tersebut, sementara itu masih ada beberapa masalah yang mengkhawatirkan perlu dipecahkan.

Sampai akhir bulan Desember tahun 2023, data-data WHO mencatat lebih dari 7 juta orang yang sudah meninggal dunia akibat Covid-19. Meskipun jumlah kasus kematian terkait Covid-19 telah turun drastis dibandingkan dengan waktu puncaknya, tetapi setiap bulan masih ada sekitar 10.000 kasus kematian akibat penyakit ini di 50 negara di dunia. Sebelumnya, Badan Verifikasi Konvensi Kesehatan Umum Global mengimbau untuk membentuk satu “perjanjian pandemi” baru berdasarkan pada prinsip-prinsip tentang solidaritas, transparansi, tanggung jawab penjelasan dan keadilan, bersamaan dengan itu merevisi Ketentuan Kesehatan Internasional yang sedang berlaku. Satu perjanjian seperti itu bertujuan membantu negara-negara mengontrol secara lebih baik merebaknya pandemi dan mengeluarkan cara menghadapi pandemi secara efektif di masa depan.

Komentar

Yang lain