(VOVworld) – Stavroula Tomara, pengacara dari kelompok 8 serdadu Turki yang melarikan diri setelah kudeta yang gagal untuk mengguling Presiden Tayyip Erdogan pada pertengahan bulan Juli lalu, mengatakan Selasa (11/10), bahwa Pemerintah Athena telah membantah permintaan pengungsi dari 7 diantara 8 serdadu ini.
Yunani menolak permintaan mengungsi dari 7 serdadu Turki
(Foto : EPA)
Dalam pengumumannya, pengacara Tomara menyatakan bahwa para serdadu menganggap keputusan Yunani tersebut dipengaruhi oleh motif politik dan mereka ini mengkhawatirkan hidupnya kalau harus kembaki ke Turki.
Pada 16/7, kelompok 8 serdadu Turki tersebut naik pesawat militer Black Hawk telah mendarat di daerah Yunani Utara setelah terjadi kudeta tersebut. Pemerintahan Ankara telah meminta kepada Athena untuk menyerahkan kembali orang-orang ini karena bisa menimbulkan kerumitan kepada hubungan yang pernah tidak baik antara dua negara tetangga ini. Sampai sekarang, kelompok serdadu ini selalu menolak tuduhan pemerintah Ankara bahwa mereka ikut serta melakukan kudeta tersebut.