(VOVWORLD) - Melakukan ekspor langsung ke sistem distribusi asing modern yang dianggap sebagai bentuk ekspor yang efektif dan berkesinambungan, dijalankan oleh banyak badan usaha Viet Nam. Pada tahun 2018, Kementerian Industri dan Perdagangan Viet Nam menggelarkan proyek “Mendorong badan usaha Viet Nam ikut serta langsung pada jaringan-jaringan distribusi asing” guna memperkuat promosi dagang, menyosialisasikan brand barang Viet Nam, bersamaan itu menciptakan kesempatan untuk memperluas pasar agar barang dagangan Viet Nam berada lebih banyak dalam sistem distribusi asing.
Ilustrasi (Foto: Internet)
|
Sejak awal tahun 2000, pasar distribusi Viet Nam mulai mendapat perhatian dari para investor, yang pertama ialah negara-negara Eropa seperti: Jerman (dengan supermarket Metro) atau Big C (Grup Bourdon) dari Perancis. Juga dari situ, badan-badan usaha pengekspor Viet Nam mulai langsung mendekati sistem distribusi asing di Viet Nam. Sebelumnya, barang dagangan Viet Nam meski diekspor ke seluruh dunia, tapi biasanya melalui perantara atau para pengimpor profesional, oleh karena itu belum bisa mengembangkan keunggulan tentang sosialisasi dan pendekatan sistem distribusi asing untuk memperluas pasar. Dang Hoang Hai, Kepala Direktorat urusan Eropa, dari Kementerian Industri dan Perdagangan Viet Nam memberitahukan:
“Ketika badan-badan usaha Viet Nam melakukan ekspor melalui para perantara, maka menjumpai banyak kesulitan. Yang pertama ialah, para produsen Viet Nam tidak langsung menguasai kebutuhan para konsumen. Kedua ialah tidak bisa menguasai kemampuan pengelolaan dari rantai distribusi besar di dunia. Selain itu, ekspor melalui para perantara tidak bisa mengembangkan brand sendiri. Barang dagangan Viet Nam dikemas dengan brand-brand lain dari perusahaan-perusahaan asing, bahkan tidak ada nama diproduksi di Viet Nam”.
Pada tahun 2011, pekan barang Viet Nam untuk pertama kalinya diadakan di toko swalayan Big C dari Grup Bourdon (Perancis). Pada pekan barang ini, selain melakukan sosialisasi, badan-badan usaha Viet Nam juga telah mendapatkan pelatihan langsung tentang personel perbelanjaan dari sistem distribusi. Dengan hasil semula, dari tahun 2012-2014, Kementerian Industri dan Perdagangan Viet Nam terus mengadakan pekan barang Viet Nam di sistem Metro (Jerman) dan Big C (Perancis). Pada bulan Juni tahun 2016, Kementerian ini terus memperluas-nya ke kawasan Asia, di antaranya ada sistem-sistem toko swalayan Republik Korea dan Jepang. Kementerian ini juga melakukan konektivitas antara delegasi-delegasi Viet Nam dengan Grup-Grup distributor besar dari Eropa seperti Italia, Perancis dan Czech atau Thailand dan Jepang. Nguyen The Tan, Direktur Perusahaan Teh Tam Lan mengatakan:
“Melalui promosi dari Direktorat urusan Pasar Eropa dari Kementerian Industri dan Perdagangan Viet Nam, badan usaha kami telah mudah mendekati pasar negara-negara Eropa dan barang kita telah bisa masuk ke dalam pasar Perancis melalui sistem toko swalayan Thanh Binh”.
Menurut statistik, sekarang ada kira-kira 170 tempat penjualan ritel yang bermodal investasi asing telah hadir di Viet Nam, seperti Big C, Lotte Mart dan Aeon Mall. Tidak hanya memberikan prioritas dalam mendistribusikan produk-produk dari badan usaha Viet Nam dalam sistem-nya di pasar domsetik, para penjual ritel juga berusaha memasarkan produk melaui kanal-kanal penjualan mereka di negara-negara lain di dunia.
Untuk langsung mendekati rantai sistem distribusi modern di dunia, maka badan-badan usaha Viet Nam perlu membuat solusi-solusi sinkron dari produk sampai distribusi dan pemasaran. Di atas dasar itu, Perdana Menteri Pemerintah Viet Nam telah mengesahkan proyek “mendorong badan-badan usaha Viet Nam ikut serta dalam sistem-sistem distribusi asing sampai tahun 2020” dengan banyak solusi yang sinkron. Menurut itu, Kementerian Industri dan Perdagangan Viet Nam akan mengadakan pekan barang Viet Nam di luar negeri, bersamaan itu mengadakan lokakarya dengan para distributor asing besar yang sedang berada di Viet Nam. Target proyek tersebut ialah sampai tahun 2020, barang dagangan Viet Nam akan mendekati sistem-sistem distribusi besar di Eropa, Amerika Utara, Asia Tenggara dan Asia Timur Laut dan di negara-negara yang menandatangani Perjanjian Dagang Bebas dengan Viet Nam.