Ekspor hasil pertanian-kehutanan-perikanan pada awal tahun yang bergelora

(VOVWORLD) - Pertumbuhan ekspor komoditas pertanian-kehutanan-perikanan Vietnam pada dua bulan awal tahun ini terus meningkat secara lumayan pada tahun 2017. Total nilai ekspor komoditas pertanian-kehutanan-perikanan selama dua bulan ini telah mencapai 6,1 miliar USD, meningkat lebih dari 30% terbanding dengan masa yang sama tahun lalu, menandai satu tahun ekspor yang kondusif bagi bidang pertanian.
Ekspor hasil pertanian-kehutanan-perikanan pada awal tahun yang bergelora - ảnh 1 Beras merupakan jenis komoditas ekspor utama Vietnam (Foto: Koran Dan tri)

Pada 2/2018, beras ekspor mencapai 369.000 ton dengan nilainya sebesar 179 juta USD. Dengan demikian, dalam 2 bulan awal tahun ini, komoditas beras ekspor diprakirakan mencapai 861.000 ton dengan nilainya sebesar 419 juta USD, meningkat 17% tentang kualitas dan kira-kira 34% tentang nilai terbanding dengan masa yang sama tahun lalu. Bersama dengan kecenderungan meningkatnya hasil produksi dan nilai ekspor, juga ada berbagai jenis komoditas pertanian yang lain seperti kopi, teh, kacang mete, hortikultura, singkong dan produk-produk dari singkong. Yang tipikal ialah kacang mete yang mencapai pertumbuhan tertinggi di antara berbagai jenis komoditas pertanian. Dalam dua bulan awal tahun ini, kacang mete ekspor mencapai 555 juta USD, meningkat kira-kira 95% terbanding dengan masa yang sama tahun lalu. Menyusul kemudian ialah komoditas hortikultura yang tetap mempertahankan pertumbuhan lumayan dengan taraf 59%, mencapai 672 juta USD. Sementara itu, pada bulan awal tahun 2018, volume hasil perikanan beku yang diekspor ke Kanada, Amerika Serikat (AS)  dan pasar Uni Eropa juga mencapai kira-kira 590.000 USD. Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam memberitahukan bahwa pada bulan Februasi, nilai impor pertanian-kehutanan-perikanan mencapai 2,53 miliar USD, membawa total nilai impor dua bulan awal tahun ini mencapai 5,29 miliar USD, meningkat 30% terbanding dengan masa yang sama tahun 2017.

Menurut penilaian tentang Prospek Ekonomi Global tahun 2018 dari IMF setelah mencapai tarap pertumbuhan yang lebih tinggi dari pada prakiraan pada tahun 2017, perekonomian dunia pada tahun ini mampu mempertahankan tarap pertumbuhan 3%, turut membantu kebutuhan konsumsi di hampir semua pasar, di antaranya ada komoditas pertanian-kehutanan-perikanan, akan terus meningkat. Khususnya, Vietnam baru saja menandatangani Perjanjian Kemitraan Progresif dan Komprehensif Trans Pasisik (CP TPP) yang membuka kepentingan-kepentingan ekonomi praksis bagi bidang-bidang seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, hasil olahan bahan makanan, perikanan dan pertanian. Akan tetapi, untuk meningkatkan ekspor yang memenuhi standar impor dari pasar-pasar peserta CP TPP serta pasar-pasar rewel seperti AS, Republik Korea atau Uni Eropa, barang Vietnam juga perlu memenuhi secara semakin baik kecenderungan konsumsi, terutama tuntutan-tuntutan yang lebih keras tentang kualitas, atau memperpendek waktu perundingan, misalnya harus memakan waktu 12 bulan bagi buah leci untuk bisa masuk pasar Australia. Masalah ini tidak hanya menuntut upaya dari fihak para produsen, badan usaha eksportir, melainkan juga aktivitas-aktivitas promosi dagang harus substantif. Ibu Nguyen Hoang Thuy, Konselor Perdagangan Vietnam di Australia mengatakan: “Saya sangat mau menerima informasi dalam negeri tentang proses buka pintu. Dan ketika ada delegasi-delegasi Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam yang mengunjungi Australia untuk melakukan temu kerja dengan para mitra tentang masalah-masalah perdagangan seperti ekspor komoditas pertanian-kehutanan-perikanan, maka mereka akan mengundang Kamar Dagang Vietnam”.

Dalam rencana restrukturisasi instansi tahap 2017-2020, Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam telah menetapkan peningkatan produktivitas, kualitas, hasil-guna dan daya saing dari produk-produk pertanian, mengakitkan produksi dengan pemasaran produk, menuju ke pertanian modern yang punya nilai pertambahan tinggi dan perkembangan yang berkesinambungan dalam rantai nilai produk pertanian global. Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Nguyen Xuan Cuong menunjukkan: “Kami menuntut perlu ada koordinasi erat antara berbagai kementerian dan unit dalam negeri tentang pekerjaan ekspor dengan kantor-kantor perwakilan konselor kita di luar negeri supaya dengan tepat waktu bisa mengatasi semua problematik di setiap kelompok pasar, di atas dasar itu mendorong barang pertanian kita terus diekspor ke dunia”.

Sampai sekarang, komoditas pertanian Vietnam telah diekspor ke 180 negara di dunia dan selalu berada dalam 15 Besar negara eksportir hasil pertanian terbesar. Pada tahun 2018, Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam menargetkan nilai ekspor mencapai kira-kira 40-41 miliar USD, di antaranya produk-produk pertanian lebih dari 21 miliar USD, perikanan kira-kira 9 miliar USD, kehutanan lebih dari 8,5 miliar USD, bermacam jenis komoditas sisanya  mencapai 1,5 miliar USD.

Komentar

Yang lain