Menciptakan tenaga pendorong kepada badan-badan usaha melakukan investasi pada iptek

(VOVworld) – Pada beberapa tahun belakangan ini, karena memperhebat penerapan ilmu pengetahuan teknologi di semua bidang dalam praktek kehidupan, maka Vietnam telah mencapai prestasi-prestasi  tertentu  yang dicatat oleh kawasan dan dunia sebagai  salah satu diantara 10 negara  yang melakukan proses perangkat lunak dan diakui oleh UNESCO sebagai salah satu diantara 4 negara di dunia yang bisa memproduksi vaksin Rota pencegah penyakit diarhe. Akan tetapi, pada latar belakang daya saing seperti sekarang ini, agar perekonomian bisa sungguh-sungguh lepas landas, Vietnam perlu melakukan investasi lebih kuat lagi pada iptek. 


Menciptakan tenaga pendorong kepada badan-badan usaha melakukan investasi pada iptek - ảnh 1
Vaksin Rota pencegahan penyakit diahreVietnam
(Foto : baomoi.com)

Vietnam sekarang ini merupakan negara pelopor yang cukup kuat dalam melakukan globalisasi dan menerapkan teknologi informasi. Bersamaan dengan melakukan integrasi secara intensif dengan dunia internasional dan menguasai teknologi informasi secara baik, Vietnam mendapat kesempatan “Belajar cepat”; “ Belajar untuk maju melompat dan “ melakukan terobosan di bidang-bidang utama”. Akan tetapi, di Vietnam masalah melakukan investasi pada aktivitas-aktivitas iptek belum tinggi. Pada tahun 2014, jumlah investasi ini hanya menduduki 2 persen anggaran keuangan Negara. Ekonom Le Dang Doanh menilai: “Pekerjaan meneliti dan menerapkan iptek di Vietnam sekarang masih belum seberapa,  mencapai kira-kira 26 persen saja. Vietnam berdasarkan terlalu banyak pada tenaga kerja modal dan uang bantuan untuk pertumbuhan. Hal ini tidak berkesinambungan dan tidak bisa meningkatkan efektivitas ekonomi. Vietnam perlu  melakukan pembaruan-pembaruan secara lebih kuat lagi”

Profesor muda, Doktor Vu Minh Khuong merekomendasikan supaya Vietnam mengambil kebijakan-kebijakan prioritas kongkrit mengenai investasi iptek agar badan-badan usaha bisa mendapatkan kepentingan-kepentingan langsung. Dengan demikian, badan-badan usaha baru mempunyai tenaga pendorong untuk melakukan investasi iptek. Profesor muda, Doktor Vu Minh Khuong mengatakan: “Negara perlu membantu badan-badan usaha untuk bisa mendekati informasi-informasi mengenai teknologi. Karena badan-bada usaha kecil mengalami keterbatasan yalah tidak memahami semua informasi tentang iptek secara tuntas. Vietnam juga sebaiknya belajar pengalaman Republik Korea dan Singapura. Mereka mempunyai berbagai institut khusus yang mempelajari teknologi mutakhir di dunia dan melakukan transfer teknologi kepada badan-badan usaha.

Deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam, Tran Van Tung memberitahukan bahwa badan –badan usaha ketika melakukan investasi iptek telah mendapat kebijakan prioritas, misal-nya pengurangan tarif impor peralatan, transfer teknologi, prioritas sewa tanah dan lain-lain....akan tetapi masalah penerapannya di daerah dan perpajakan belum satu. Pada waktu mendatang, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam akan memperkuat koordinasi dengan berbagai kementerian dan instansi untuk memberikan bimbingan dan menciptakan syarat yang paling kondusif bagi badan-badan usaha untuk melakukan investasi pada bidang iptek.

Dalam peta perkembangan, Vietnam pada waktu mendatang terus memperbarui kebijakan perkembangan iptek, menaruh perhatian untuk meningkatkan kualitas produk. Kalau melakukan hal itu, badan-badan usaha Vietnam baru bisa mendapat kesempatan menduduki pangsa pasar dan bisa menghindari bahaya tertinggal di belakang di halaman rumah sendiri. 


Komentar

Yang lain