Mengembangkan pariwisata untuk memberikan sumbangan lebih lanjut lagi pada pertumbuhan GDP

(VOVworld) - Menurut Rancangan Proyek Pengembangan Pariwisata Vietnam yang diajukan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam kepada Pemerintah, pariwisata Vietnam akan mempunyai basis teriel dan teknik yang sinkron dan modern sampai dengan tahun 2020. Produk-produk wisata yang berkualitas tinggi, mampu kompetitif dengan negara-negara di kawasan dan di dunia dan menjadi cabang ekonomi yang memberikan sumbangan yang besar pada pertumbuhan ekonomi Tanah Air. 

Mengembangkan pariwisata untuk memberikan sumbangan lebih lanjut lagi pada pertumbuhan GDP - ảnh 1
Para wisman di Vietnam
(Foto: tinnhanhchungkhoan.vn)


Rancangan Proyek Pengembangan Pariwisata Vietnam menargetkan sampai tahun 2020 menyerap kunjungan 14-15 juta wisatawan mancanegra (wisman), mencapai pertumbuhan rata-rata 12-14% per tahun pada tahap 2015-2020. Cabang pariwisata berupaya menyumbangkan sebesar 9-10% GDP, total omzet yang dicapai dari wisatawan mencapai 29-32,5 miliar dolar Amerika Serikat, menciptakan 3,5 juta lapangan kerja, diantaranya ada lebih dari 1 juta lapangan kerja langsung. Untuk mencapai target-target tersebut, cabang pariwisata sedang berupaya keras mengatasi semua kelemahan, meningkatkan hasil-guna dalam pekerjaan menyosialisasikan pariwisata dan memobilisasi sumber-sumber daya sosial untuk mengembangkan pariwisata. Bersamaan itu menciptakan syarat yang kondusif tentang prosedur imigrasi; mengembangkan perhubungan internasional dan domestik. Seiring dengan usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia wisata, cabang pariwisata juga memperkuat pengelolaan destinasi secara berkesinambungan dan menciptakan lingkungan wisata yang berbudaya dan akrab; memperhebat kerjasama antar-cabang dan antar-daerah. Tran Son Hai, Wakil Ketua Komite Rakyat provinsi Khanh Hoa, satu provinsi dimana pariwisata menjadi cabang ekonomi andalan menganggap bahwa memerlukan perubahan-perubahan untuk menyerap kedatangan wisman.

Menurut satu jajak pendapat terhadap kira-kira 1.200 manajer wisata, Vietnam menempatkan posisi ke-2 di Asia dan ke-16 di dunia tentang potensi pengembangan pariwisata. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini, cabang pariwisata Vietnam telah mencapai laju pertumbuhan yang cepat, memberikan sumbangan yang berarti pada perkembangan ekonomi Tanah Air, memberikan sumbangan positif dalam menciptakan lapangan kerja dan penggeseran struktur tenaga kerja. Akan tetapi, menurut badan-badan usaha wisata, cabang pariwisata seharusnya menciptakan mekanisme yang lebih longgar dan terbuka untuk menyerap partisipasi dari para investor dalam dan luar di bidang-bidang seperti infrastruktur dan paket-paket wisata. Ha Van Sieu, Wakil Kepala Direktorat Jenderal Pariwisata Vietnam memberitahukan: “Mendorong investasi menurut perancangan, dan melakukan investasi di bidang-bidang titik berat. Jasa-jasa ini memerlukan para investor asing besar yang merupakan pelopor tentang kualitas jasa, dari situ para investor sekunder akan mengikutinya agar bisa memenuhi secara baik kebutuhan jasa wisata”.

Pada konferensi nasional tentang perkembangan pariwisata yang baru saja berlangsung di kota Hoi An, provinsi Quang Nam, banyak peserta menganggap bahwa cabang pariwisata perlu menggerakkan seluruh masyarakat untuk ikut melakukan aktivitas pariwisata, menciptakan konektivitas dengan berbagai cabang dan bidang yang lain. Khususnya untuk menyerap kedatangan wisman, Pemerintah Vietnam perlu menjalankan langkah-langkah seperti memberikan bebas visa untuk wisatawan asal lebih banyak negara guna mengurangi waktu, biaya dan prosedur-prosedur imigrasi untuk masuk Vietnam. Ketika berbicara di depan konferensi tersebut, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc memberitahukan: Pemerintah akan mengajukan Undang-Undang mengenai Pariwisata yang baru kepada Majelis Nasional dengan cukup syarat untuk membawa pariwisata menjadi cabang ekonomi andalan. Beliau menekankan bahwa Vietnam merupakan negara dengan banyak pusaka budaya dunia, rakyatnya akrab, keamanan dan ketertiban terjamin, itulah hal yang menarik para wisman. Beliau mengatakan: “Seluruh rakyat ikut melakukan aktivitas wisata , itulah kecenderungan dunia, tapi juga harus mengembangkan peranan badan usaha. Kalau kita tidak punya badan- badan usaha yang kuat dan punya brand, tahu cara mengorganisasi pekerjaan dari sosialisasi, promosi produk dan jasa wisata, maka sangat sulit untuk mencapai suksesnya. Satu isi lain lagi ialah, mengembangkan pariwisata harus professional, berkualitas, punya titik berat untuk disebar ke seluruh negeri”.

Guna mengembangkan pariwisata pada waktu mendatang, Pemerintah Vietnam sedang menjalankan solusi-solusi kongkrit, melakukan pembaruan dari fikiran mengembangkan pariwisata sampai menjaga kebudayaan tradisional Tanah Air. Seiring dengan itu, dari 1/1/2017, Vietnam akan menggelarkan Proyek Pemberian Bebas Visa elektronik, pemberian visa di koridor perbatasan guna menciptakan syarat secara maksimal untuk para wisatawan. Pemerintah, badan usaha dan rakyat Vietnam sedang berupaya membangun dan mengembangkan pariwisata nasional, pantas dengan potensi dan keunggulan untuk menjadi tempat wisata yang menarik bagi wisman, menciptakan tenaga pendorong untuk perkembangan ekonomi Tanah Air. 

Komentar

Yang lain