Satu pintu-satu tempat berhenti – Pola percontohan dalam kerjasama ekonomi Vietnam-Laos.

(VOVworld) - “Satu pintu-satu tempat berhenti” merupakan pola yang untuk pertama kalinya digelarkan di Vietnam oleh Cabang Kantor Beacukai Koridor Internasional Lao Bao, Vietnam dan Koridor Internasional Den Savanh, Republik Demokrasi Rakyat Laos. Menurut pola ini, semua orang, barang dan kendaraan keluar-masuk perbatasan akan diperiksa oleh dua fihak Laos dan Vietnam, dan dilakukan prosedur di satu pintu, menciptakan kemudahan optimal bagi badan usaha dan rakyat.

Satu pintu-satu tempat berhenti  – Pola percontohan dalam kerjasama ekonomi Vietnam-Laos. - ảnh 1
Melakukan prosedur di koridor internasional Lao Bao, Vietnam
(Foto : kantor berita Vietnam)

Koridor internasional Lao Bao, kabupaten Huong Hoa, propinsi Quang Tri (Vietnam Selatan) bersambung dengan koridor internasional Den Savanh, Laos dan terletak di koridor ekonomi Timur-Barat. Pada tahun 2005, Vietnam dan Laos telah menandatangani MoU tentang penggelaran pekerjaan memeriksa, mengontrol menurut pola “Satu pintu-satu tempat berhenti” (Single window Inspection/ Single Stop Inspection) di koridor internasional Lao Bao (Vietnam) dan Den Savanh (Laos). Dengan pola ini, penumpang, kendaraan dan barang tidak hanya harus berhenti sekali di tempat melakukan prosedur, maka mengurangi cukup banyak waktu menunggu atau biaya membawa barang untuk kepentingan pekerjaan pemeriksaan, pengawasan dari badan fungsional. Dinh Ngoc Thanh, Kepala Cabang Kantor Beacukai koridor Lao Bao, Dinas Beacukai Quang Tri mengatakan: "Melaksanakan pola ini, pekerjaan menanggulangi perdagangan gelap, kecurangan perdagangan menjadi efektif. Dimanifestasikan bahwa ketika badan fungsional dua negara saling bekerjasama, maka akan aktif saling memasok informasi untuk mencegah dan cepat mengajukan solusi, rencana menanggulangi perdagangan gelap dan kecurangan  perdagangan.”

Sukses yang dicapai pola ini justru karena koordinasi dari pasukan fungsional dua negara bersamaan itu dua fihak juga secara permanen berkoordinasi dan bertukar pendapat untuk menangani masalah yang masih ada untuk membantu supaya barang bisa berjalan lancar. Selain itu, dua fihak juga berbahas untuk bertukar informasi supaya cepat menemukan kasus-kasus perdagangan gelap, pengangkutan barang secara ilegal melalui perbatasan. Xayavong Phanith, Personil Badan Pengelolaan Koridor Den Savanh, Laos menyatakan :“Pasukan fungsional dua negara seperti Beacukai, prajurit perbatasan, polisi Vietnam dan Laos bekerjsama secara erat, menciptakan syarat yang cepat bagi barang dan kendaraan. Semangat kerja dua fihak sangat tinggi, pemerintah dua negara juga memperhatikan dan membimbing pekerjaan pemeriksaan barang dari badan funsional dua negara.”

Semua kepentingan yang diberikan pola “Satu pintu-satu tempat berhenti” sangat praksis, menciptakan syarat yang kondusif bagi rakyat, badan usaha dua negara untuk melakukan perdagangan dan mengembangkan ekonomi. Pada waktu mendatang, untuk melaksanakan secara lengkap pola ini, semua badan fungsional dua negara Vietnam dan Laos akan menyempurnakan rintangan tentang dasar hukum, basis materiil, untuk meningkatkan sumber daya manusia dan membuat pasangan koridor Lao Bao-Den Savanh semakin disempurnakan, menjadi pintu gerbang perkembangan dari koridor ekonomi Timur-Barat./.

Komentar

Yang lain